PROSES
PENGADAAN, PENGELOLAHAN BAHAN PUSTAKA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN
Disusun
Oleh :
Mery
Janati (13422063)
Sebagai
tugas akhir mata kuliah klasifikasi
Dosen Pembimbing
Nirmala,Dra
PROGRAM STUDI ILMU
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN
HUMANIORA
UIN RADEN FATAH
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
PENDAHULUAN
1. Latar
belakang
Akhir-akhir
ini perhatian masyarakat terhadap perpustakaan menunjukkan adanya peningkatan
berarti. Banyaknya jumlah perpustakaan
yang ada di Indonesia membuat perpustakaan menjadi sorotan sebagai sumber atau
tempat menyebarluaskan, menemukan, mencari
ilmu pengetahuan atau informasi. Pengadaan, pemgolah bahan pustaka dan
pelayanan perpustakaan merupakan jantung atau inti dari berjalan tidaknya suatu
perpustakaan. Disini penulis bermaksud untuk memaparkan atau memberi petunjuk
sederhana kepada audiens bagaimana proses atau alur yang ada diperpustakaan
dari mulai pengadaannya, pengolahan bahan pustakanya, serta pelayanannya.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pengadaan
Koleksi
Kualitas
perpustakaan tidak hanya dapat diukur dari banyaknya koleksi yang dimiliki.
Untuk pembinaan koleksi perpustakaan yang mantap diperlukannya adanya seleksi
atau pemilihan yang tepat terarah terpadu dengan kepentingan masyarakat
pemakai. Seleksi diartikan sebagai tindakan,cara, atau proses pemilihan koleksi
perpustakaan. Setelah melakukan penyeleksian bahan pustaka, maka kegiatan
selanjutnya adalah pengadaan. Pengadaan adalah kegiatan yang merupakan
implementasi dari keputusan dalam melakukan seleksi yang mencangkup dari semua
kegiatan untuk mendapatkan bahan pustaka yang telah dipilih. Pengadaaan koleksi
suatu perpustakan merupakan kegiatan rutin yang dilakuakan oleh petugas atau
pustakawan. Ia bisa dilakukan melalui berbagai cara antara lain :
a. Pembelian
Disesuaikan dengan dana
yang tesedia, pembelian langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun toko
buku. Keuntungan dengan membeli atau memilih sendiri di toko secara langsung
adalah petugas perpustakaan bisa memilih jenis buku yang akan dibelinya. Kualitas fisik maupun isinya
bisa secara langsung diperkirakan pada saat pembelian berlangsung di toko.
Pembelian dapat juga dilakukan dengan cara pemesanan. Sebelum memesan buku,
biasanya diadakan pertemuan lebih dahulu antara petugas perpustakaan atau
pustakawan dengan kepala perpustakaan kemudian dilakuakan permusyawaratan.
Setelah mendapat kesepakatan, petugas perpustakaan menyusun buku-bku atau
koleksi yang perlu dibeli kedaftar pesanan seperti gambar dibawah ini :
Daftar
Buku yang diperlukan oleh
Perpustakaan...............................
Bulan/Tahun...............................
|
||||||
NO
|
Pengarang
|
Judul
Buku
|
Jilid
|
Penerbit
|
Harga
Satuan
|
Total
Harga
|
|
|
|
|
|
|
|
Harga seluruh
koleksi yang dipesan Rp....................................................
|
b. Hadiah
atau sumbangan
Untuk memperoleh buku
melalui sumbangan atau hadiah, bisa dilakukan dengan berbagai cara yang
lazimnya dijalankan oleh perpustakaan. Misalnya, perpustakaan dengan aktif
menghubungi tempat-tempat tertentu sambil mengajukan permohonan untuk meminta
bantuan bahan perpustakaan atau koleksi guna mengisi perpustakaan.
Temapt-tempat yang perlu didatangi adalah misalnya terdiri dari, penerbit,
badan-badan pemerintah, perusahaan-perusahaan setempat, yayasan-yayasan dll.
c. Tukar
Menukar
Pertukaran bahan
pustaka yang diterbitkan oleh suatu perpustakaan dengan terbitan darin
perpustakaan lain. Pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan mempunyai
beberapa tujuan, yaitu :
·
Untuk memperoleh bahan
pustaka tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku, penerbit, agen, atau tidak
dapat diperoleh karna alasan lain sehingga hanya bisa didapatkan melalui
pertukaran.
·
Melalui pertukaran akan
memberi jalan bagi perpustakaan memanfaatkan bahan pustaka yang duplikasi.
·
Dengan pertukaran akan
memberi peluang untuk mengembangkan kerja sama yang baik antar perpustakaan.
d. Terbitan
sendiri
Pengadaan bahan pustaka
melalui terbitan sendiri merupakan koleksi yang berasal dari terbitan
perpustakaan itu sendiri. Bahan pustaka yang diterbitkan oleh perpustakaan
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pemustaka perpustakaan tersebut.
e. Keanggotaan
Organisasi
Perpustakaan yang ikut
dalam organisasi memperoleh terbitan dari organisasi tersebut secara cuma-Cuma.
2.
Pengelolahan Koleksi
atau bahan pustaka
Yang
dimaksud dengan pengolahan koleksi atau bahan pustaka adalah kegiatan di
perpustakaan, yang dimulai dari pemerikasaan koleksi atau bku yang baru datang
samapai kepada koleksi atau bku tersebut siap disajikan dan disusun dalam
raknya guna dimanfaatkan oleh penggunanya. Kegiatan pengolahan disini termasuk
kedalam salah satu tugas inti perpustakaan.
Secara
umum kegiatan pengolahan koleksi atau bahan pustaka diperpustakaan
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Pengolahan
Bahan Berupa Buku
Beberapa langkah yang perlu
dijalani oleh petugas perpustakaan dalam mengolah buku adalah :
·
Inventarisasi
Kegiatan inventarisasi
ini terdiri dari beberapa pekerjaan antara lain :
Ø Pemeriksaan
Begitu bahan pustaka
atau koleksi datang keperpustakaan, maka pertama kali yang perlu dilakukan
adalah memeriksa bahan atau koleksi tadi, apakah sudah sesuai dengan yang
diminta atau belum, kemudian periksa juga bentuk fisiknya, jumlah judulnya,
jumlah eksemplarnya, dan ciri-ciri lain yang dianggap perlu. Namun yang lebih
penting adalah isi dari kelengkapan buku yang dipesan itu.
Ø Pengecapan
Tindakan selanjutnya
adalah tindakan pengecapan atas buku-buku yang sudah diperiksa tadi. Pembubuhan
cap perpustakaan ini bisa dilakukan pada bagian halaman tertentu pada setiap
buku milik perpustakaan. Minimal, tiga cap harus dibubuhkan pada setiap buku,
misalnya pada halaman judul, pada setiap halaman tertentu disekitar
tengah-tengah jumlah halaman (stempel rahasia), dan pada sekitar akhir pada
pembahasan teks buku bersangkutan. Metode pengecapan tersebut dimaksudkan untuk
bukti bahwa buku yang dimaksud adalah benar-benar milik perpustakaan.
Ø Pendaftaran
ke buku induk
Setiap buku yang masuk
ke perpustakaan harus didaftarkan ke dalam buku induk berdasarkan urutan
masuknya buku tersebut keperpustakaan. Hal ini gunanya untuk mengetahui
seberapa banyak koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan.
·
Klasifikasi Koleksi
Yang dimaksud dengan
klasifikasi adalah penggolongan atau pengelompokkan buku berdasarkan subjek
atau isi buku yang bersangkutan. Hal ini dapat mempermudah pencarian maupun
penempatan kembali buku-buku dalam raknya masing-masing buku akan berkelompok
sesuai dengan bidang atau subjeknya.
Sistem pengelompokkan
atau klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan pada umumnya adalah sistem
klasifikasi persepuluhan dari Dewey Decimal Classification atau disebut dengan
DDC. Ada beberapa langkah dalam menetapkan kalsifikasi buku adalah :
Ø Menetapkan
subjek buku
Ø Menentukan
nomor kalsifikasi
·
Katalogisasi
Katalog adalah daftar
buku-buku dengan segenap keterangan kelengkapannya (data bibliografi) dari buku
yang daftarnya itu. Sedangkan katalogisasi adalah proses pembuatan katalog.
Bentuk katalog bisa bermacam-macam. Misalnya berupa buku, kartu, film, atau dalam
disket-disket komputeryang lebih modern. Sebagian besar perpustakaan
menggunakan katalog kartu. Katalog kartu dibuat dengan menggunakan kertas
manila dengan ukuran 12,5 cm panjangnya, dan 7,5 cm untuk lebarnya.
·
Penyandian (pembuatan
nomor buku)
Yang dimaksud dengan
nomor buku (call number = nomor
panggil) adalah satu kesatuan angka dan huruf yang terbentuk dari : nomor klasifikasi,
tiga huruf kapital nama pengarang, dan satu huruf pertama judul buku dengan
huruf kecil.
·
Kartu buku, Kantong
buku, Lembar tanggal kembali, dan lebel buku
Ø Kartu buku
Dibuat dengan
mnggunakan kertas manila kerton supaya kuat. Pada kartu buku ini juga
dicantumkan keterangan tentang buku. Ukuran 9 x 6 cm. Contonya ssebagai berikut
:
No
Kelas : ...................................................................
Pengarang
:...................................................................
Judul
:..................................................................
|
|
Peminjam
|
Tgl.
Kembali
|
|
|
Ø Kantong buku
Kantong buku dibuat
menggunakan kertas manila karton. Dikantong buku dicantumkan juga nomor buku,
pengarang, dan judul buku. Ukurannya sekitar 8 x7 cm. Dengan sebagian pojok
kiri atas dipangkas untuk mempermudah penyelipan kartu buku.
Ø Lembar Tanggal Kembali
Lembar tanggal kembali
dibuat dengan kertas HVS ukuran tebal 60 atau 70 gram/m2 , berwarna
cerah atau putih.
Ø Lebel buku
Lebel buku adalah nomor
buku yang ditulis pada secuil kertas dengan ukuran lebih 3,5 x 2,5 cm. Dan
ditempelkan pada bagian punggung buku bagian bawah. Jarak dari bawah kurang
lebih 3 cm.
·
Penyusunan Kartu
Katalog
Ada tiga bentuk kartu
katalog, yaitu katalog pengarang, katalog judul, katalog subjek. Masing-masing
kartu tersebut disusun berdasarkan urutan abjad. Jadi dibutuhkan tiga laci
untuk menyimpan kartu katalog tadi. Berikut rincian penyusunannya :
Ø Katalog
pengarang disusun berdasarkan urutan abjad nama pengarang.
Ø Katalog
judul disusun menurut urutan abjad dari judul buku pada katalog yang
bersangkutan.
Ø Katalog
subjek disusun berdasarkan urutan subjek dari katalog yang bersangkutan.
·
Penyusunan buku dalam
rak
Buku-buku yang sudah
mempunyai perlengkapan seperti misalnya, label buku, nomor kalsifikasi, kantong
buku, kartu buku, lembar tanggal kembali, pada dasarnya sudah siap untuk
disusun dalam raknya.
Ø Cara
penyusunan
Penyusunan buku dalam
raknya harus dilakukan berdiri sehingga punggung buku terlihat dengan jelas.
Buku-buku yang tipis juga harus berdiri dalam tatanannya namun, perlu diberikan
penyangga dengan menggunakan siku-siku standar. Dengan susunan buku yang
berdiri, maka lebel bukupun mudah bisa terbaca.
b) Pengolahan
Bahan Bukan Buku
Yang dimaksud dengan
bahan bukan buku adalah koleksi perpustakaan dalam bentuk cetakan dan biasanya
merupakan terbitan berkala seperti, surat kabar, majalah, brosur, dan pamflet. Berikut
digambarkan mengenai model akrtu pengolah untuk surat kabar dan majalah :
·
Kartu Regitrasi majalah
Kartu ini dibuat dengan
menggunakan kertas manila karton dengan ukuran bebas, asalkan yang penting
dapat menampung lajur-lajur angka. Seperti yang tampak pada gambar dibawah ini
:
PERPUSTAKAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
|
|||||||||
Nama Majalah
:........................
Kala Terbit :...............................
Penerbit
:.......................
Sifat/Bidang :.............................
|
|||||||||
Thn
|
Vol
|
Nomor
pada bulan ke..............................
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
·
Kartu regitrasi untuk
surat kabar (harian)
Kartu ini buat dengan
menggunakan kertas kartin manila ukuran bebas, asal dapat menampung lajur-lajur
angka seperti tampak pada gambar dibawah ini :
PERPUSTAKAAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
|
|||||||||||||
Nama
Harian :................................
Jumlah Eksemplar:....................
Alamat :................................
|
|||||||||||||
Tahun
|
Bulan
|
Tanggal
|
|||||||||||
|
Jan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
.............
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
31
|
|
Feb
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Apr
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mei
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jun
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Agu
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sep
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Okt
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nov
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Des
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
·
Penaganan selanjutnya :
Ø Majalah
yang sudah dicap perpustakaan dan didaftar seperlunya, disimpan dirak majalah
(tersendiri). Setelah terkumpul dijilid menjadi satu bundel.
Ø Surat
kabar atau harian, setelah dicap dan didaftar seperlunya, bisa disimpan dirak
surat kabar (tersendiri) setelah beberapa hari dipajang, maka bisa dipilih tulisan-tulisan
yang dianggap penting untuk dibuatkan klipping-nya
Ø Bahan-bahan
bukan buku lainnya seperti gambar, peta, brosur, dan sejenisnya, cukup disimpan
sesuai dengan kapantasannya masing-masing. Kecuali gambar dan peta misalnya
bisa ditempelkan atau digantungkan pada dinding ruangan perpustakaan.
c) Pengolahan
Bahan Audiovisual
Diperpustakaaan desa,
bahan-bahanseperti ini tampaknya masih jarang , bahkan sebagian besar belum ada
yang memilikinya, tapi tidak menutp kemungkinan perpustakaan yang sudah berkembang
dan modern sudah memiliki koleksi ini. oleh karena itu, apabila perpustakaan
sudah memilikinya, maka bahan-bahan tersebut cukup didaftar pada buku
tersendiri, tidak boelh dicampur dengan bahan-bahan cetakan. Contoh format
pendaftarannya bisa dilihat dibawah ini :
PERPUSTAKAAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
|
||||||
Tgl
|
No
|
Nama
Barang
|
Asal
|
Merek
|
Harga
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
|
3. Pelayanan
Perpustakaan
Yang
dimaksud dengan pelayanan perpustakaan disini adalah proses penyebarluasan
segala macam informasi kepada masyarakat luas. Dilihat dari sifatnya, pelayanan
diperpustakaan bisa dikelompokkan menjadi dua macam yaitu pelayanan langsung
dan tidak langsung.
·
Pelayanan Langsung
Dikenal dengan nama
pelayanan langsung karna bentuk pelayanannya berupa pemberian pelayanan secara
langsung oleh petugas perpustakaan kepada pengguna perpustakaan, dan hasilnya
bisa secara langsung diterimah oleh pengguna perpustakan. Macam-macam pelayanan
langsung sebagai berikut :
Ø Layanan
Sirkulasi
Layan sirkulasi yaitu
layanan yang berkaitan dengan peredaran bahan pustaka termasuk di antaranya
kegiatan, peminjaman, perpanjangan, pengembalian, penagihan, temu balik,
pemesanan, surat keterangan bebas tagihan.
a. Peminjaman
jika seserang ingin
meminjam bahan pustaka, ia datang ke kaunter sirkulasi dan membawa bahan
pustaka yang akan di pinjam ( untuk sistem terbuka). Seorang petugas sirkulasi
melakukan verifikasi terhadap bahan pustaka dan KTA peminjam. Ia kemudian
mengambil kartu buku dari kantong kartu buku. Kemudian membuat catatan
transaksi, bahan pustaka di pinjamkan kepada peminjam sesuai jangka waktu yang
di tentukan. Untuk dapat meminjam bahan pustaka, seorang pemustaka perpustakaan harus memiliki
kartu tanda anggota (KTA). Untuk mendapatkan kartu tersebut, ia harus
mendaftarkan diri sebagai anggota dengan mengisi kartu (formulir) registrasi
dan menunjukan kartu identitas (id card)
seperti kartu tanda penduduk, paspor, KTM dsb.Dalam prosedur pendaftaran
anggota, seseorang datang ke kaunter (meja) sirkulasi. Ia meminta untuk mengisi
kartu registrasi yang mengidentifikasi nama, kategori pemustaka alamat dan no
telpon. Seorang petugas sirkulasi melakukan verifikasi terhadap data yang diisi
dengan kartu identitas. Jika pemohon layak menjadi anggota, petugas sirkulasi
memproduksi KTA untuk yang bersangkutan dan kemudian menfile kartu registrasi.
b. Perpanjangan
Layanan perpanjangan
pinjaman biasanya tersedia bagi peminjam. Peminjam dapat dapat memperpanjang
jangka waktu pinjamanya .Perpanjangan biasanya dilakukan dengan membawa bahan
pustaka ke kaunter sirkulasi atau melalui lewat telpon. Setelah membubuhkan tanggal
kembali yang baru pada lembar tanggal kembali pada bahan pustaka dan kartu
buku, bahan pustaka di berikan kembali kepada peminjam, dan kemudian kartu buku
di file kembali. Jika bahan pustaka terlambat di perpanjang, peminjam di minta
membayar denda.
c. Pengembalian
Untuk memproses
pengembalian sebuah bahan pustaka, petugas sirkulasi harus mencari kartu buku
yang di file berdasar nomor panggil dan sub susunan tanggal kembali. Kartu buku
tersebut kemudian di masukan kembali ke dalam kantong kartu buku, dan bahan pustaka
tersebut siap di kembalikan ke dalam rak. Jika suatu bahan terlambat
dikembalikan, maka petugas sirkulasi menagih denda untuk keterlambatan.
d. Penagihan
Bahan pustaka yang
terlambat dikembalikan lebih dari satu minggu ditagih dengan mengirimkan surat
tagihan ke alamat peminjam atau di umumkan pada papan pengumuman. Dalam surat
tagihan disebutakan informasi ringkas tentang bahan pustaka yang di tagih.
e. Layanan
Temu Balik
Jika seorang pemustaka
perpustakaan tidak menemukan bahan pustaka yang di perlukanya di rak tetapi
bahan tersebut tercantum di dalam file katalog, maka ia dapat meminta petugas sirkulasi
untuk melakukan temu balik. Petugas kemudian melakukan temu balik dalam file
peminjaman dan kemudian memberitahu pemustaka kapan bahan tersebut akan di
kembalikan. Jika tidak di temukan maka petugas sirkulasi melakukan pencatatan
untuk di cek kemudian.
f. Pemesanan
(Reservasi)
Bahan pustaka yang
sedang dalam status dipinjam, dapat di pesan (reserved) oleh seorang pemustaka
yang lain. Pemustaka diminta untuk mengisi kartu reservasi dimana di catat data
tentang pemesan. Jika sebuah bahan yang di pesan di kembalikan, maka petugas
sirkulasi akan menyimpan bahan tersebut dengan memasukan kartu reservasi
kedalamnya untuk jangka waktu tertentu.
g. Surat
Keterangan Bebas Tagihan
Beberapa perpustakaan,
khusunya perpustakaan peguruan tinggi dan perpustakaan instansi menetapkan
suatu peraturan bahwa setiap anggota yang akan meninggalkan institut atau
instansinya, di haruskan untuk mengambil surat keterangan yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan bebas dari semua tagihan perpustakaan, termasuk denda yang di
bayar.
Ø Layanan
Rujukan/Referensi
Layanan Rujukan/Referensi
adalah layanan yang memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan
berdasarkan koleksi sumber rujukan yang dimiliki. Dan dalam layanan ini juga
bisa memberikan jawaban langsung atas permintaan informasi dari pengguna
perpustakaan melalui pemanfaatan Sumber rujukan seperti kamus, ensiklopedia,
direktori,almanak,bibliografi,handbook dan lain-lain. Layanan rujukan dan
informasi melayani semua pertanyaan yang berkaitan dengan fasilitas
perpustakaan dan informasi lainnya yang di butuhkan oleh pemustaka
perpustakaan. Biasanya pertugas satu orang pustakawan referensi yang siap
membantu pemakai. Jenis layanan referensi di perpustakaan membantu pemustaka
untuk memproleh data/informasi yang di butuhkan dengan cara membimbing
pemustaka menggunakan fasilitas perpustakaan, menjawab pertanyaan pemustaka, mencarikan
ke pusat informasi/perpustakaan lain.
Ø Layanan
Internet ,yaitu layanan hotspot untuk akses internet di perpustakaan, layanan
internet gratis ini memberikan kemudahan bagi pemustakadalam mencari informasi
online baik akses untuk pangkalan data yang di miliki oleh perpustakaan sendiri
atau akses lainya. Akan tetapi ada layanan pengunaan internet, yang biasanya
setiap pengunaan terminal internet dikenakan biaya sebesar perjam. Dan di
sediakan bon pemesanan (booking) pemustaka terminal hanya di perkenankan untuk
jangka waktu maksimum 2 jam jika pemustaka ramai.
Ø Layanan
Multimedia, Layanan multimedia adalah kegiatan melayankan koleksi multimedia
kepada pemustaka untuk di tayangkan dengan bantuan perlengkapan yang ada di
perpustakaan, misalnya: kaset audio, kaset video, VCD, DVD dan sebagainya.
Dalam hal ini pemustaka juga mendapat bimbingan dari petugas perpustakaan.
Ø Layanan
Fotokopi, ada operator untuk memfotocopy bagian-bagian dari suatu bahan pustaka
yang di perlukan oleh pemustaka sesuai ketentuan. Layanan fotocopy di
peruntukan bagi pemustaka yang menginginkan fotocopy koleksi secara terbatas
untuk kepentingan pendidikan dan penelitian. Tidak di benarkan untuk
memfotokopi secara utuh suatu bahan pustaka karena melanggar undang-undang hak
cipta. Dan masih banyak lagi layanan yang ada diperpustakaan
·
Pelayanan Tidak
Langsung
Seperti yang sudah disebutkan
diatas, bahwa pelayanan perpustkaan yang sifatnya tidak langsung adalah bentuk
kegiatan yang secara tidak langsung memberikan hasil seketika. Bentuk pelayanan
ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam rangka
pembinaan dan pemberian motivasi kepada mahasiswa dan pengguna lainnya agar kesinambungan
pendayagunaan koleksi perpustakaan tetap terpelihara
Pada pelayanan ini petugas
perpustakaan lebih banyak bergerak pada usaha menumbuhkembangkan adanaya
pengertian terhadap fungsi dan peranan perpustakaan dalam meningkatkan hasil
belajar.
PENUTUP
Kesimpulan
Pengadaan merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam berjalan atau tidaknya suatu perpustakaan. Jika tidak
tersedianya koleksi atau bahan pustaka
diperpustakaan, bagaimana pemustaka dapat memanfaatkan apa yang ada
diperpustakaan. Karna salah satu unsur utama perpustakaan adanya koleksi
atau bahan pustaka. Begitu pula dengan
pengolahan jika koleksi yang ada diperpustakaan tidak diolah maka akan
bertumpukan saja, digunakan sembarangan oleh pemustaka dan asal-asalan dalam
meletakkan koleksi. Maka akan terjadi kerusakan terhadap bahan pustaka dan
perpustakaan tidak akan berjalan sesuai dengan fungsinya. Pelayanan pun juga
dibutuhkan dalam berjalannya suatu perpustakaan. Jika tidak ada pelayanan
bagaimana bahan pustaka bisa dimanfaatkan oleh pemustaka semaksimal mungkin.
Jadi, pengadaan, pengolahan bahan pustaka serta pelayanan perpustakaan
sangatlah penting. Mereka mendukung berjalanya suatu perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf,Pawit
M.2013.Pedoman Penyelenggaran
Perpustakaan Sekolah.Jakarta: Kencana Predana Media Grup
Herlina.2014.Pembinaan dan Pengembangan Prpustakaan.
Palembang : NoerFikri Offset
Lasa HS. 2005. Manajemen
Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media.
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.
JCM: Casino, Resort & Convention Center - JetBlue
BalasHapusJCM's 전라북도 출장마사지 JetBlue is the premier Integrated 충주 출장마사지 Entertainment Group in the United States and offers world-class 남양주 출장안마 casino and 군산 출장샵 resort 파주 출장샵 accommodations. JCM's