FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
DISUSUN
OLEH :
NAMA : KIRTIANA DAMAYANTI
NIM : 13422054
KELAS : 13 PUS B
DOSEN PEMBIMBING :
NIRMALA,Dra
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
JURUSAN KONSENTRASI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN KEBUDAYAAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2015-2016
PENDAHULUAN
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga informasi akan
memiliki kinerja yang baik apabila ditunjang dengan manajemen yang memadai.
Dengan adanya manajemen, seluruh aktivitas lembaga akan mengarah pada upaya pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan, sehingga seluruh elemen dalam suatu lembaga atau
perpustakaan. Manajemen berfungsi untuk mengatur aktivitas seluruh elemen dalam
suatu lembaga. Oleh karena itu dalam proses manajemen diperlukan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan. Oleh karena itu tujuan perpustakaan
harus jelas dan dalam penyusunan tujuan itu melibatkan seluruh komponen yang
terlibat dalam kegiatan perpustakaan. Fungsi manajemen dalam lembaga
perpustakaan memegang peranan penting untuk meningkatkan kinerja dalam suatu
organisasi yang di dukung oleh visi dan
misi.
PEMBAHASAN
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
Manajemen dapat diartikan sebagai pelaksanaan
serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan
melaksanakan sejumlah fungsi tertentu. Hal ini berarti bahwa dalam mencapai
tujuan itu unsur organisasi atau lembaga harus melakukan serangkaian fungsi
yang disebut dengan fungsi-fungsi
manajerial. Manajer memegang peran penting dalam menggerakkan roda
organisasi dan mengatur seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajerlah yang
menggerakkan aktivitas operasional dan memainkan peran sebagai pembuat
strategi, pemimpin, administrator dan penyelesai masalah. Fungsi adalah apa
atau sesuatu yang harus dijalankan guna memenuhi maksud atau mencapai tujuan.
1.
Sebagai pembuat strategi
Manajer akan
selalu mempertimbangkan misi dan tujuan organisasi, mengikuti perubahan
lingkungan, memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dan menetukan
arah yang akan di ambil.
2.
Sebagai pemimpin
Manajer harus
mampu mempengaruhi, memberi dorongan, dan membantu orang lain.
3.
Sebagai administrator
Manajer harus
membuat dan mengimplementasi system untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas
organisasi dan menyusun pedoman proses kerja sesuai kebutuhan.
4.
Sebagai penyelesai masalah
Manajer harus
mampu berfikir logis dan luwes serta membantu orang lain dalam menyelesaikan
masalah.
Untuk melaksanakan tugas-tugas manajerial,
manajer harus memahami fungsi-fungsi manajemen. Mengenai fungsi-fungsi
manajemen ini msaing-masing ahli berbeda pendapat, namun sebagian besar
diantara mereka mencantumkan fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan. Berikut macam-macam fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para
ahli yaitu :
Fungsi Manajemen Perpustakaan
1.
Perencanaan ( Planning)
Perencanan adalah perhitungan dan
penetuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Di dalamnya meliputi tempat, oleh siapa pelaku atau pelaksana, dan
bagaimana tata caranya mencapai itu. Setiap rencana menggandung tiga ciri khas,
yaitu :
1.
Selalu berdimensi waktu yang akan datang atau
kemasa depan,
2.
Selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan
bertujuan tertentu,
3.
Memiliki alasan, sebab, atau landasan, baik
secara personal, organisasional, maupun kedua-duanya.
Oleh karena itu
kunci seni dan keberhasilan manajemen terletak dan dimulai pada perencanaan.
Bagi para perencanaan diperlukan sekurang-kurangnya tiga kemampuan berpikir,
yaitu :
1.
Berpikir secara trayektoris artinya melihat ke
depan (Futuristis, memperkirakan keadaan, trayek atau jalan lintas yang akan di
tempuh).
2.
Berpikir secara kualitatif artinya dapat
mengenal, melihat dan menentukan segala sesuatu yang akan di perlukan seperti,
kebutuhan tenaga manusia, dengan persyaratan tertentu antara lain kemampuan,
keterampilan, jumlah, kebutuhan dana, sarana dan prasarana, peralatan dan
perlengkapan.
3.
Berpikir secara kuantitatif artinya dapat
melihat dimensi-dimensi, mengukur, menghitung, membuat jadwal, dan berfikir
secara matematis.
Menurut Usman,
Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif
(pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang
akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki, serta pemantauan dan
penilaiannya atas hasil pelaksanaannya. Perencanaan ini dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan. Dalam penyusunan perencanaan hendaknya tercakup apa
(what) yang akan dilakukan, bagaimana (how) cara melaksanakannya, kapan (when)
pelaksanaannya, dan siapa (who) yang bertanggung jawab, dan berapa anggaran
yang di perlukan. Dengan demikian, perencanaan itu merupakan langkah yang
mendasari dan mendahului fungsi-fungsi manajemen yang lain.
Langkah-langkah
perencanaan
Sebagai langkah
awal dalam perencanaan perpuastakaan adalah penetapan visi, misi, tujuan,
identifikasi kekuatan dan kelemahan dan memahami peluang dan ancaman.
Visi
Visi
merupakan suatu pikiran atau gagasan yang melampaui keadaan sekarang. Keadaan
yang diinginkan itu belum pernah terwujud selama ini. Penetapan visi penting
dalam pengembangan perpustakaan. Fungsi visi dalam perpustakaan yaitu :
a.
Memperjelas arah yang akan dituju oleh suatu
perpustakaan.
b.
Memotivasi orang-orang yang terkait dengan
perpustakaan seperti petugas perpustakaan, mahasiswa, karyawan dll.
c.
Membantu koordinasi berbagai kegiatan untuk
mengarah pada tujuan yang ditetapkan.
Visi memang sesuatu yang ideal yang akan
dicapai oleh suatu perpustakaan. Maka dalam penetapan visi hendaknya :
a.
Dapat dibayangkan
b.
Mudah dipahami dalam waktu singkat
c.
Terdapat unsure kompetitif
d.
Sesuatu yang memang diinginkan bersama
e.
Fleksibel
Contoh visi : berperan serta dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.
Misi
Misi merupakan penjabaran visi dengan
rumusan-rumusan kegiatan yang yang akan dilakukan dan hasilnya dapat diukur,
dirasakan, dilihat, didengar, atau dapat dibuktikan karena bersifat kasat mata.
Penyusunan misi biasanya dalam bentuk kata kerja karena berupa kegiatan untuk
merealisir visi.
Contoh misi : menyediakan bahan
informasi untuk mendukung proses belajr mengajar.
Tujuan
Tujuan merupakan sasaran yang akan
dicapai perpustakaan dalam waktu dekat dan hasilnya dapat dirasakan. Oleh
karena itu, tujuan perpustakaan harus jelas dan dalam penyusunan tujuan
melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam kegiatan perpustakaan.
Contoh tujuan : menjadi perpustakaan
terbaik untuk tingkat Perguruan Tinggi.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
merupakan konsep untuk memikirkan, memperhitungkan, kemudian menyediakan segala
sesuatunya seperti uang, saran, fasilitas, kendaraan. Surat mandat, sumber daya
manusia, sarana dan prasarana serta perabot dan perlengkapan. Dalam
melaksanakan kegiatannya, suatu perpustakaan sebagai organisasi perlu adanya
langkah-langkah pengorganisasian. Pengaturan langkah ini penting agar tidak
terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Fungsi
pengorganisasian sangat menetukan kelancaran jalannya pelaksanaan berupa
pewadahan atau pengaturan lebih lanjut mengenai kekuasaan, pekerjaan, tanggung
jawab, dan orang yang harus ditata dan di hubungkan satu sama lain demikian
rupa.
Pengorganisasian
dijalankan dalam tiga tahap yaitu :
a.
Penstrukturan atau penentuan struktur kerja sama
sebagai hasil analisis pembagian kerja.
b.
Pemilihan dan staf, yakni orang-orang yang tepat
pada tempat yang tepat pula atas dasar prinsip “ the rigt man in the right
place”
c.
Fungsionalisasi, yakni penetuan tugas dan fungsi
untuk masing-masing orang dan unit satuan kerja.
Menurut Yayat M. Herujito pengorganisasian adalah
suatu proses penyesuaian struktur organisasi dengan tujuan, sumber daya dan
lingkungan. Sedangkan makna struktur organisasi adalah susunan dan hubungan
antar komponen-komponen, bagian dan posisi dalam suatu perusahaan.
Prinsip-prinsip organisasi perpustakaan
Proses
pengorganisasian perpustakaan sekolah akan berjalan baik apabila memerhatikan
prinsip-prinsip organisasi sebagai landasan gerak. Prinsip-prinsip organisasi
yaitu :
1.
Perumusan tujuan
Tujuan perpustakaan harus jelas
dan diketahui oleh seluruh elemen yang terkait dalam organisasi itu. Dengan
tujuan tertentu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan mengarah pada tujuan
yang telah dirumuskan.
2.
Pembagian kerja
Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi,
perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Tanpa adanya pembagian tugas yang
jelas akan terjadi tumpang tindih pekerjaan dan dari siini akan terjadi
pemborosan.
3.
Pembagian wewenang
Dengan kekuasaan yang jelas pada
masing-masing orang atau kelompok dalam perpustakaan, maka akan dapat
dihindarkan terjadinya benturan kepentingan dan tindakan. Dengan adanya
batas-batas kewenangan ini masing-masing orang atau kelompok akan memahami
tugas, kewajiban, dan wewenang masing-masing. Mereka akan lebih berahati-hati
dalam bertindak.
4.
Kesatuan komando
Dalam sistem organisasi yang
baik, harus ada kesatuan komando/perintah agar tidak terjadi kebingungan
ditingkat pelaksana. Oleh karena itu, dalam sistem organisasi perpustakaan
perlu dihindarkan dualism pengaruh dan kekuasaan dalam berbagai tingkat
manajerial.
5.
Koordinasi
Koordinasi merupakan proses
pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang terpisah dalam perpustakaan untuk mencapai tujuan secara efisien.
Koordinasi ini penting bagi perpustakaan untuk menyatukan langkah, mengurangi
benturan tugas, dan mengurangi timbulnya konflik internal.
Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan
tugas-tugas perpustakaan diperlukan adanya pembagian kerja. Pembagian kerja ini
akan berjalan baik apabila terdapat struktur organisasi perpustakaan yang
jelas. Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik akan mencakup unsur-unsur
spesialisasi kerja, strukturisasi, sentralisasi, dan koordinasi. Dengan adanya
struktur, maka program-program dan kegiatan yang hampir sama akan dapat diidentifikasikan
lalu dikelompokkan kedalam suatu unit kerja dalam rangka pencapaian tujuan
dalam suatu organisasi perpustakaan.
3.
Penggerakan ( Actuating)
Penggerakan adalah
rangkaian kegiatan yang dilakukan sesuai perencanaan untuk mencapai sasaran
tertentu secara efektif dan efisien. Fungsi tersebut merupakan penggabungan
dari beberapa fungsi manajemen yang saling berhubungan satu sama lainnya, yakni meliputi
kepemimpinan (leadership), prngarahan, komunikasi, pemberian motivasi,
dan penyediaan sarana atau fasilitas. Tugas-tugas penggerakan yaitu :
a.
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang harus dijalankan dalam manajemen yaitu pertama,
kepemimpinan organisasi yang bersifat kaku karena bertujuan menegakkan
tertib dan disiplin organisasi. kedua, kepemimpinan personal yang bersifat
pendekatan kemanusiaan dalam mengadapi bawahan. Ketiga, kepemimpinan tim
kerja kolektif yakni kepemimpinan yang merupakan paduan kedua system
kepemimpinan di atas dan kelompok teknikal, yang bertujuan menegakkan kerja
sama atas dasar kesederajatan terhadap posisi dan tugas dengan prinsip
integrasi.
b.
Pengarahan
Adalah bagian ( sub fungsi) dari penggerakan yang
berhubungan erat dengan getting things done atau membuat pelaksanaannya segala
sesuatu untuk mencapai tujuan.
c.
Komunikasi
Komunikasi dalam manajemen sangat menentukan proses
manajemen itu. Hal itu sangat wajar dan logis sebab manajemen hanya dapat
berjalan melalui jalan pikiran dan kegiatan orang-orang. Jadi, komunikasi
merupakan salah satu inti kepemimpinan.
d.
Pemberian motivasi
Pemberian motivasi oleh pemimpin kepada bawahan yang
menyangkut kesediaan untuk beraksi dan bertindak positif seperti berpatisipasi
aktif terhadap pimpinan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan organisasi.
e.
Penyediaan fasilitas
Fasilitas yang kurang memadai akan berakibat banyak,
misalnya waktu dan tenaga hilang, karena bawahan harus berusaha mencari sendiri
apa yang diperlukan mereka untuk menjalankan tugas.
4.
Pengawasan (Controlling)
Istilah pengawasan di
beberap literature sering disebut evaluation, appraising, atau correcting.
Pengawan merupakan proses untuk
“menjamin” bahwa tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Oleh karena itu,
pengawasan dapat dilaksanakan pada proses perencanaan, pengorganisasian,
personalia, pengarahan, dan penganggaran.
Pengawasan pada dasarnya
dapat dilakukan dengan cara pengawasan preventif dan pengawasan kolektif.
Pengawasan preventif adalah pengawasan yang mengantisipasi terjadinya
penyimpangan-penyimpangan, sedangkan pengawasan korektif dapat dilakukan
apabila hasil yang diinginkan itu terdapat banyak variasi.
Pengawasan yang
dikemukakan oleh Harold Koont dan Cyril O’Donnell dalam Swastha (1998:220-222)
antara lain mengatakan bahwa pengawasan dapat dikatakan efektif apabila
memenuhi criteria sebagai berikut :
1.
Mencerminkan sifat kegiatan
Pengawasan harus mencerminkan sifat kegiatan untuk jenis
kegiatan yang berbeda, pengawasannya pun juga berbeda.
2.
Segera melaporkan adanya penyimpangan
Pengawasan harus melaporkan penyimpangan secara tepat jika
kesalahan tidak dapat diketahui segera, kesalahan penyimpangan harus cepat
diketahui sehingga dapat diambil tindakan koreksi.
3.
Mampu melihat kedepan
Pengawasan harus bisa melihat kedepan meskipun batas
penyimpangan itu harus diketahui, manajer harus tetap membuat suatu ramalan
untuk situasi yang akan datang sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya
penyimpangan.
4.
Dilakukan dengan objektif
Manajer tidakk dapat memonitor setiap kejadian, oleh karena
itu ia harus menangani dengan perkecualian (berkaitan dengan situasi yang tidak
standar).
5.
Bersifat objektif
Agar pengawasan
lebih objektif, perlu adanya pernyataan yang jelas dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingaa hasil kerja dapat lebih memuaskan dan pengawasannya lebih inisiatif.
6.
Mencerminkan pola organisasi
Untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuannya, data
pengawasan harus jelas dan spesifik
menyangkut jumlah dan sumber kesulitan.
7.
Mudah dipahami
Jika sistem pengawasan tidak dapat di pahami dan tidak
dapat diterapkan secara mudah oleh karyawan yang bersangkutan, sistem pengawasan akan memperbanyak kekurangan yang
ada.
8.
Menunjukkan tindakan korektif
suatu pengawasan bersifat detail, jadi seorang
pemimpin harus melihat, menilai, mengawasi, mengoreksi dan memberikan solusi
terhadap masalah yang terjadi pada bawahannya.
9.
Ekonomis
Sebaiknya
pengawasan bukan menjadi tujuan, tetapi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian biaya pengawasan diusahakan untuk ditekan sejauh mungkin.
5.
Staffing (Penyusunan)
Staffing dalam manajemen adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya, sampai dengan usaha agar setiap tenaga berdaya guna maksimal
kepada organisasi. Didalamnya terdapat semua aktifitas seperti merekrut
(penarikan), penyeleksian, latihan dan pengembangan serta penempatan dan
pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan
produktif.
Ketika manajer melaksanakan fungsi staffing, hal itua akan
sangat berpengaruh terhadap tingkat pencapaian tujuan (kinerja organisasi).
Prinsip staffing “mengarahkan karyawan yang tepat untuk berkontribusi terhadap
pencapaian tujuan dalam sistem manajemen” ( The Right Man on The Right Place ).
6.
Directing (Pengarahan)
Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan kearah tercapainya tujuan. Directing
bukan saja agar pegawai melaksanakan atau
tidak melaksanakan suatu kegiatan tetapi dapat pula berfungsi
mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada
realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Kegiatan ini juga banyak
mennyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi,
kepemimpinan serta pengembangan komunikasi.
7.
Coordinating (Koordinasi)
Coordinating adalah salah satu fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan
menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam
upaya mencapai tujuan bersama. Manajemen berupaya untuk mencapai koordinasi
melalui fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan
mengendalikan. Itulah sebabnya koordinasi bukan merupakan fungsi yang terpisah
dari manajemen karena mencapai keselarasan antara usaha-usaha individu terhadap
pencapaian tujuan kelompok merupakan merupakan kunci keberhasilan manajemen.
Fungsi Directing (pengarahan)
Fungsi directing adalah suatu fungsi
kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara
maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dan dinamis. Fungsi
tersebut antara lain sebagai berikut :
a.
Proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi.
b.
Kegiatan dalam fungsi pengarahan dan implementasi.
c.
Mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
d.
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai
pekerjaan.
e.
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
8.
Reporting (Pelaporan)
Reporting adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal
yang berkaitan dengan tuga dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi,
baik secara lisan maupun secara tertulis sehingga yang menerima laporan dapat
memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang member laporan.
9.
Budgeting (Penganggaran)
Penganggaran adalah suatu rencana yang membuat penerimaan dan
pengeluaran yang dinyatakan dalam jumlah uang. Penganggaran Merupakan
perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk
periode yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun berdasarkan
rencana yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran
disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun yang nantinya akan membawa
perusahaan kepada kondisi tertentu yang
diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Anggaran dibuat
berdasarkan rencana yang telah ditetapkana dalam proses penyusunan program,
dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, jadi
manikulasi tidak akan terjadi paada suatu organisasi karena kita tidak boleh
mamanikulasi anggaran tersebut. Dan seandainya anggaran kurang kita bisa
melakukan peramalan atau perencanaan untuk selanjutnya.
Fungsi
anggaran yaitu :
1.
Alat Perencanaan
Perencanaan dan pengambilan keputusan tentang suatu
langkah mendatang memerlukan perhitungan yang matang untuk mengetahui
kelayakannya, baik dari segi ekonomi maupun segi operasional.
2.
Alat Koordinasi
Dalam penyusunan perencanaan, akan terkait berbagai
bidang, bagian, dan unit dalam suatu lembaga. Apabila terjadi ketidaksesuaian
antar bidang/unit, dapat dirundingkan kembali bagaimana baiknya.
3.
Alat Pengendalian
Salah satu tujuan pengendalian adalah agar sasaran
yang telah ditetapkan dapat dicapai. Oleh karena itu, dengan memerhatikan
anggaran dan realisasinya akan mudah diketahui jika terdapat penyelewengan.
Dengan demikian, akan segera diadakan peringatan dan pembetulan, yakni dengan
mengatur langkah-langkah yang sesuai.
4.
Menetapkan Standar kegiatan yang dilaksanakan
Dengan anggaran yang sudah pasti, seluruh kegiatan
dalam lembaga dapat segera dilaksanakan sesuai perencanaan karena adanya
jaminan biaya. Bagaimana pun bagusnya program, apabila tidak jelas anggarannya
maka program itu akan tersendat-sendat.
Anggaran perpustakaan dapat diperoleh
dari anggaran rutin perpustakaan sebanyak 5% dari anggaran denda, pendaftaran
anggota dll. Selain itu perpustakaan bisa mendapatkan dana sendiri antara lain
dengan cara :
a.
Menyediakan jasa fotokopi dan penjilidan
b.
Penyewaan computer
c.
Penyediaan warnet
d.
Penyediaan kafetaria
e.
Kerjasama dengan penerbit dan percetakan
Untuk
melaksanakan usaha tersebut diperlukan manajer/pimpinan yang memiliki sense
of business yang tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya sebagai penanggung
jawab/pimpinan perpustakaan sekolah serendah-rendahnya berpendidikan DIII bidang
perpustakaan, dokumentasi, dan informasi.
10. Forecasting
(Peramalan)
Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau
mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum
suatu rencana dilakukan. Setiap perusahaan harus melakukan forecasting terhadap
apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Misalnya memprediksi jumlah konsumen yang
akan memakai produk perusahaan. Menafsirkan berapa anggaran yang akan
dikeluarkan bulan ini dengan melihat catatan anggaran bulan lalu. Hampir sama
dengan fungsi planning akan tetapi kegiatan forecasting ini lebih condong
terhadap prediksi-prediksi apa yang akan dihadapi oleh perusahaan kedepannya.
11. Communication
(Komunikasi)
Merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di
antara keduanya. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata
lisan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
12. Leading
(Pemimpin)
Pemimpin yang baik adalah pemipin yang mau mengakui bakat,
keahlian dan spesialisasi pengikutnya (anak buah, anggota, bawahan, dan lainnya)
untuk berinisiatif dan bekerja sama secara kooperatif. Efektitivitas
kepemimpinan dipengaruhi banyak faktor antara lain kemampuan memotivasi,
pengendalian situasi, bertanggung jawab, adil dan percaya diri. Pemimpin yang
mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi/lembaganya,
untuk sementara dapat dikatakan sebagai pemimpin yang efektif. Keefektifan
kepemimpinan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya memerlukan adanya
pengarahan, pengendalian, dan kerja sama dari pimpinan.
Bawahan adalah pribadi-pribadi yang memiliki kebutuhan dan
motivasi yang harus di antisipasi dan diarahkan untuk mendukung tujuan
perpustakaan. Adapun kebutuhan mereka menurut Abraham H.Maslow dalam Lasa
HS(2005:305-306) menyatakan bahwa tingkat kebutuhan psikologis manusia dibagi
menjadi :
1.
Kebutuhan keamanan yang mencakup keamanan fisik
dan jiwa.
Untuk
menciptakan keamanan jiwa diperlukan suasana yang menggairahkan, tidak ada
perasaan takut menghadapi atasan, adanya kesesuaian upah, dan kebebasan mengemukakan pendapat
demi kemajuan perpustakaan.
2.
Kebutuhan sosial.
Pada
prinsipnya setiap orang ingin dihargai, ingin berpartisipasi, ingin merasa
penting, dan mempunyai rasa ingin berkembang.
3.
Kebutuhan penghargaan dalam sikap, pemilikan
rumah bagus, pemilikan kendaraan baik,dan lainnya.
4.
Kebutuhan untuk mewujudkan diri.
Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan manusia untuk mewujudkan dirinya agar seluruh potensi
yang ada pada dirinya agar seluruh potensi yang ada pada dirinya itu menjadi
kenyataan.
13. Commanding
(Memerintah)
Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberii bimbingan, saran, perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Adanya instruksi
dari seorang pemimpin dapat mempertegas apa yang harus dilakukan oleh
bawahannya. Meskipun sudah ada struktur organisasi dan penempatan tugas-tugas, tanpa adanya
komando atau instruksi dari seorang pemimpin, bawahan bisa saja tidak mengerti hal-hal yang belum
dipahami olehnya sehingga membutuhkan
saran dari pemimpinnya.
14. Motivating
(Memotivasi)
Motivating merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan agar bawahan melakukan
kegiatan secara sukarela sesuai apa yang di inginkan oleh atasan. Pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar
bawahan bertambah kegiatannya atau mereka lebih bersemangat melaksanakan
tugas-tugas sehingga mereka lebih
berdaya guna dan berhasil guna.
Macam-macam
pendapat para ahli tentang fungsi manajemen.
1.
Luther Gullick (1960) : Planning, Organizing,
Staffing, Directig, Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCRB).
2.
L.F.Urwick (1974) : Forecasting, Planning,
Organizing, Coordinating, Communication,
Controlling (FPOCCC).
3.
Leon C.Megginson : Planning, Organizing,
Staffing, Leading, Controlling (POSLC).
4.
James A.F.Stoner : Planning, Organizing,
Leading, Conrolling (POLC).
5.
George R.Terry : Planning, Organizing,
Actuating, Controlling (POAC).
6.
Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controlling (POCCC).
7.
Louis A.Kallen : Planning, Organizing,
Actuating, Leading (POAL).
8.
Dr.S.P. Siagian, M.P.A : Planning, Organizing,
Motivating, Controlling (POMC).
9.
Oeng Liang Lee : Planning, Organizing,
Directing, Coordinating, Controlling (PODCC).
10. William
Spriegel : Planning, Organizing, Controlling (POC).
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajem dapat
diartikan sebagai pelaksanakan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi atau lembaga dengan melaksanakan sejumlah fungsi tertentu. Hal ini
berarti bahwa dalam mencapai tujuan itu unsur organisasi atau lembaga yang harus melakukan serangkaian
fungsi.
Perpustakaan
sebagai unit informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila dikelola dengan
manajemen yang memadai. Dengan adanya manajemen, kegiatan perpustakaan akan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari semua pendapat
para ahli di atas semuanya baik, dan kita sebagai pelaku kita dapat mengambil
semua pendapat para ahli dan tidak harus terfokus pada satu tokoh saja, maka
kita harus mengambil semua pendapat dari para ahli agar bisa saling melengkapi
suatu fungsi majanemen karena semakin banyak teori yang di ambil maka semakin
baik pula manajemen tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.
Lasa HS. 2005. Manajemen
Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media.
Andi
Prastowo. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta :
DIVA Pers.
Lasa
HS. 2009. Manajemen Perpustakaan Sekolah.Yogyakarta : Pinus
Nanang
Fattah. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
0 komentar:
Posting Komentar