PENGEMBANGAN LAYANAN
PERPUSTAKAAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : KIRTIANA DAMAYANTI
NIM : 13422054
KELAS : 13 PUS B
DOSEN PEMBIMBING :
NIRMALA,Dra
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
JURUSAN KONSENTRASI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN KEBUDAYAAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2015-2016
PENDAHULUAN
Layanan perpustakaan merupakan tugas yang amat penting
dari semua kegiatan di perpustakaan. Pelayanan perpustakaan berarti kesibukan
yang tiada akhir kecuali pelayanan perpustakaan dinyatakan tutup. Bahkan ketika
perpustakaan di tutup, tugas pustakawan
di bagian pelayanan tidak serta merta terbebas dari pekerjaan.
Pustakawan di bagian pelayanan masih harus melakukan statistik perpustakaan ,
merapikan berkas peminjaman dan kartu buku terutama bagi perpustakaan yang
belum menemukan otomasi perpustakaan. Walaupun bagian pelayanan ini merupakan
bagian yang secara langsung berhadapan dengan pemakai dan mungkin di anggap
bagian yang paling penting, namun setiap perpustakaan harus menyadari bahwa
kelancaran layanan perpustakaan juga tergantung kepada unit-unit lain di
perpustakaan. Pelayanan perpustakaan bukan satu-satunya kegiatan perpustakaan,
namun merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain.
Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan yang dapat di berikan
kepada pengguna perpustakaan sesungguhnya cukup banyak. Namun semua layanan
tersebut penyelenggaraannya haruslah di sesuaikan dengan kondisi tenaga
perpustakaan dan kebutuhan penggunanya.
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN
LAYANAN PERPUSTAKAAN
Layanan perpustakaan pada
hakikatnya adalah pemberian segala informasi kepada pemustaka perpustakaan dan
penyedia segala sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustkaan yang
merujuk pada keberadaan sebuah informasi. Pembinaan layanan adalah suatu usaha
dilkukan untuk memperoleh jasa atau layanan bermanfaat bagi pengguna layanan
tersebut, dan pengembangan layanan perpustakaan adalah upaya untuk meningkatkan
kualitas layanan pemustaka sehingga dapat mencapai kepuasan bagi pemustakanya.
Agar dapat mencapai layanan yang
prima, maka dalam melaksanakan kegiatan layanan perpustakaan perlu
memperhatikan asas layanan yaitu sebagai berikut :
1)
Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan
kepentingan pemustaka perpustakaan
2)
Layanan yang di berikan atas dasar keseragaman,
keadilan, merata dan memandang pemustaka perpustakaan sebagai satu kesatuan
yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual
3)
Layanan peprustakaan dilandasi dengan tata
aturan yang jelas denga tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan. Peraturan
perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan dapat
berjalan dengan baik
4)
Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan
faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengan di dukung oleh administrasi
yang baik.
A.
Sistem layanan Perpustakaan
Secara
umum, sistem layanan perpustakaan ada 2 macam yaitu layanan bersifat terbuka
dan layanan bersifat tertutup. Pemilihan sistem layanan terbuka atau sistem
layanan tertutup berdasarkan beberapa faktor pertimbangan :
·
Tingkat keselamatan koleksi perpustakaan
·
Jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi.
Untuk koleksi audiovisual dan bentuk mikro pada umumnya diberikan sistem
layanan tertutup.
·
Perbandingan antara jumlah staf, jumlah
pemustaka dan jumlah koleksi. Jika jumlah pemustaka lebih besar maka diadakan
sistem layanan terbuka.
·
Luas gedung perpustakaan. Perpustakaan dengan
gedung yang luas dan tenaga pengelola sedikit maka menggunkan sistem layanan
terbuka.
·
Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf
perpustakaan.
a.
Layanan sistem terbuka
Layanan sistem terbuka adalah sistem
layanan yang memungkinkan para pemustaka secara langsung dapat memilih,
menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran
koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemustaka dapat melakukan browsing bahan
pustaka dari jajaran koleksi.
Kelebihan layanan terbuka yaitu :
Ø
Pemustaka dapat mengambil sendiri bahan pustaka
yang di inginkan dari jajaran koleksi dan merasa lebih puas karena dalam
menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.
Ø
Pemustaka dilatih untuk dapat dipercaya dan
diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki
perpustakaan.
Ø
Tidak memerlukan banyak tenaga perpustakaan yang
bertugas terutama dibagian sirkulasi sehingga bisa diberi tanggung jawab
dibagian lain.
Kelemahan
layanan terbuka yaitu :
Ø
Ada kemungkinan kehilangan buku relatif lebih
besar.
Ø
Ada kemungkinan penempatan kembali buku di rak
menjadi kacau karena ketika pemustaka pemustaka mengambil buku di rak tidak
tepat pengembaliannya.
Ø
Memerlukan ruang yang lebih luas untuk jajaran
koleksi dan mobilitas pemustaka lebih leluasa.
Ø
Membutuhkan keamanan yang lebih baik sehingga
tidak menimbulkan berbagai ekses seperti peningkatan kehilangan atau kerusakan
bahan pustaka.
b.
Layanan sistem tertutup
Layanan sistem tertutup adalah sistem layanan
perpustakaan yang tidak memungkinkan pemustaka perpustakaan mengambil sendiri
bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan dan pengembalian bahan yang telah di
pinjam dilakukan oleh petugas perpustakaan.
Kelebihan layanan sistem tertutup yaitu
:
Ø Jajaran
koleksi tetap terjaga kerapiannya
Ø Kemungkinan
kecil terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka
Ø Tidak
memerlukan ruangan yang terlalu luas
Ø Untuk
koleksi yang rentan terhadap kerusakan maka sistem ini dapat dilakukan
Kelemahan layanan sistem tertutup yaitu :
Ø Pemustaka
tidak dapat melakukan browsing bahan pustaka di jajaran rak sehingga pemustaka
tidak dapat menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukan.
Ø Memerlukan
banyak waktu dan petugas untuk memenuhi permintaan pada bagian peminjaman dan
menyiapkan bahan pustka yang dibutuhkan sehingga pemustaka harus menuggu lebih
lama.
Ø Judul
buku yang dipilih pemustaka tidak selalu sesuai dengan pembahasan yang
diinginkan.
B.
Jenis Layanan Perpustakaan
Jenis-jenis layanan perpustakaan yaitu :
a.
Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani
pengguna perpustakaan dalam peminjaman, keanggotaan, perpanjangan, penagihan
dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya baik secara
manual maupun elektronik.
1)
Pengawasan sirkulasi
Fungsi utama dari pengawasan sirkulasi
terdiri dari pendaftaran anggota (keanggotaan), peminjaman, perpanjangan,
pengembalian, penagihan, layanan temu-balik, pemesanan (reservasi) dan
pembuatan surat keterangan bebas dari tagihan.
2)
Pendaftaran anggota
Untuk dapat meminjaman bahan pustaka,
seorang pemustaka perpustakaan harus memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Seorang petugas sirkulasi melakukan verifikasi terhadap data yang diisi dengan
kartu identitas. Jika pemohon layak menjadi anggota, petugas sirkulasi
memproduksi KTA untuk yang bersangkutan dan kemudian memfile kartu registrasi.
1.
Peminjaman
Jika seorang ingin meminjam bahan
pustaka, ia datang ke kaunter sirkulasi
dan membawa bahan pustaka yang akan dipinjam (untuk sistem terbuka). Seorang
petugas sirklasi melakukan verifikasi terhadap bahan pustaka dan KTA peminjam.
2.
Perpanjangan
Peminjam dapat memperpanjang jangka waktu
pinjamannya kecuali jika anggota yang lain memesan bahan pustaka tersebut melalui
layanan reservasi. Jika bahan pustaka terlambat memperpanjang, peminjam diminta
untuk membayar denda.
3.
Pengembalian
Untuk memproses pengembalian sebuah bahan
pustaka,petugas sirkulasi harus mencari kartu buku yang defile berdasarkan
nomor panggil dan subsusunan tanggal kembali. Jika suatu bahan terlambat
dikembalikan, maka petugas sirkulasi menagih denda untuk keterlambatan.
4.
Penagihan
Bahan pustaka yang terlambat dikembalikan
lebih dari satu minggu ditagih dengan mengirimkan surat tagihan kealamat
peminjam atau diumumkan pada papan pengumuman. Dalam surat tagihan disebutkan
informasi ringkas tentang bahan pustaka yang ditagih.
5.
Layanan temu-balik
Jika seorang pemustaka perpustakaan tidak
menemukan bahan pustaka yang diperlukannya di rak tetapi bahan tersebut
tercantum didalam file katalog, maka ia dapat meminta petugas sirkulasi untuk
melakukan temu-balik. Petugas kemudian melakukan temu-balik dalam file pinjaman
dan kemudian memberitahu pemustaka kapan bahan tersebut akan dikembalikan.
6.
Pemesanan (Reservasi )
Bahan pustaka yang sedang dalam status
dipinjam, dapat dipesan (reserved) oleh seorang pemustaka yang lain. Jika
sebuah bahan yang dipesan dikembalikan, maka petugas sirkulasi akan menyimpan
bahan tersebut dengan memasukkan kartu reservasi kedalamnya untuk jangka waktu tertentu. Sebuah bahan
pustaka yang sedang dipesan tidak dapat diperpanjang.
7.
Surat keterangan bebas tagihan
Beberapa perpustakaan, khususnya
perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan instansi menetapkan suatu
peraturan bahwa setiap anggota yang akan meninggalkan institute atau
instansinya, diharuskan untuk mengambil suatu keterangan yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan bebas dari semua tagihan perpustakaan, termasuk denda yang belum
dibayar.
b.
Layanan Rujukan/Referensi
Layanan rujukan/referensi adalah layanan
yang memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan berdasarkan koleksi
sumber rujukan yang dimiliki. Dan dalam layanan ini juga bisa memberikan
jawaban langsung atas permintaan informasi dari pengguna perpustakaan melalui
pemanfaatan sumber rujukan seperti kamus, ensiklopedia, direktori dan
lain-lain. Layanan rujukan dan informasi melayani semua pertanyaan yang
berkaitan dengan fasilitas perpustakaan dan informasi lainnya yang dibutuhkan
oleh pemustaka perpustakaan. Jenis layanan referensi di perpustakaan membantu
pemustaka untuk memperoleh data/informasi yang dibutuhkan dengan cara
membimbing pemustaka menggunakan fasilitas perpustakaan, menjawab pertanyaan
pemustaka, mencarikan kepusat informasi/perpustakaan lain.
Jenis Layanan Referensi :
1.
Kamus
Merupakan bahan rujukan berisi kata-kata
disertai arti dan disusun menurut abjad, kadang-kadang dilengkapi dengan cara
pengejaan, penulisan suku kata, asal kata (etimologi), persamaan (sinonim),
lawan kata (antonim) dan pemustakaannya dalam kalimat sintaksis. Kamus dapat
digolongkan menjadi dua yaitu kamus khusus dan kamus umum. Kamus umum berisi
kata-kata dari berbagai subyek atau bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara
alfabetis, jenisnya dapat berupa kamus bahasa (monolingual).
2.
Ensiklopedi
Merupakan bahan rujukan yang berisi uraian
ringkas tentang berbagai topic atau subyek yang umumnya disusun secara
lafabetis, kadang-kadang disertai deskripsi, definisi dan informasi
bibliografi. Ensiklopedi dapat dibagi emnjadi ensiklopedi umum yang memuat
berbagai topic, berbagai bidang atau disiplin ilmu pengetahuan dan ensiklopedi
khusus yang memuat berbagai topic dari satu bidang atau satu disiplin ilmu
tertentu.
Contoh ensiklopedi umum :
Ensiklopedi Indonesia (7 jilid),
Ensiklopedi Nasional Indonesia (18 jilid), Encyclopedia Brittanica (24 jilid)
dan Encyclopedi American (30 jilid).
Contoh Ensiklopedi khusus :
Ensiklopedi Hukum Islam (6 jilid),
Ensiklopedi Islam (6 jilid), The Oxford Encyclopedia of The Modern Islamic
Word.
Cara menelusurnya : dalam
ensiklopedi yang hanya terdiri dari satu jilid seperti Ensiklopedi umum
terbitan Yayasan Kanisius entri-entri dapat langsung dicari dibawah abjadnya,
kemudian kehalaman yang memuat running title, sedangkan pada ensiklopedi yang
terdiri atas beberapa jilid penelusuran akan lebih efektif bila dilakukan
melalui indeks dan dimana entri-entrinya merujuk kenomor jilid serta nomor
halaman.
3.
Buku Pegangan/ Handbook, Manual
Berisi informasi yang mendasar dan
mendalam tetapi terbatas pada suatu subyek tertentu yang digunakan sebagai
acuan, contohnya Handbook of Research for educational communications and
technology editor David H. Jonassen. Cara penelusuran : petunujuk
diikuti atau dibaca tahap demi tahap.
4.
Statistik
Berisi fakta atau data yang disajikan
dalam bentuk angka dari suatu subyek atau komoditas tertentu dan disusun
berdasarkan urutan wilayah. Contoh : Statistik Industri dan Perdagangan oleh
Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Cara penelusuran : dapat
dicari melalui abjad nama wilayah.
5.
Direktori
Berisi nama-nama perorangan, badan, lembaga,
organisasi atau asosiasi yang disusun secara alfabetis dan dilengkapi dengan
informasi seperti alamat, tahun pendirian, lingkup kegiatan dan data penting
lainnya misalnya Directory of Special Libraries in Indonesia yang berisi
nama-nama perpustakaan khusus si Indonesia, The World of Learning berisi
nama-nama perguruan tinggi diseluruh dunia, Daftar Alamat Pejabat-Pejabat
Negara Republik Indonesia, Departemen Penerangan. Cara menelusur : entri-entri
ditelusur melalui nama wilayah yaitu nama Negara, kemudian nama-nama provinsi
dan kota, kemudian di cari dibawah nama lembaga.
6.
Sumber-sumber Biografi
Berisi riwayat hidup tokoh-tokoh atau
orang-orang terkemuka dari berbagai kalangan dilengkapi data seperti kota dan
tanggal lahir, tahun meninggal, pendidikan, profesi, karya tulis dan lain-lain.
Contohnya: Dictionary of Scientific Biography editor Charles Coulston
Gillispie, Who’s Who in Indonesia aoleh C.G.Roeder. Cara penelusuran : informasi
dicari melalui abjad nama orang.
7.
Bibliografi
Merupakan daftar karya tulis, seperti
buku, artikel majalah, laporan, tesis dan lain-lain dalam satu atau beberapa
bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dan alfabetis. Cakupan
isi bisa bersifat komprehensif yaitu meliputi berbagai aspek atau bersifat
terbatas khusus pada suatu aspek tertentu. Contoh bibliografi luas yaitu
bibliografi Nasional oleh Perpusnas. Cara penelusuran :melalui indeks
nama pengarang, atau indeks subyek yang mengacu kenomor-nomor entri.
8.
Indeks
Berisi daftar karya tulis berupa artikel
majalah, makalah, laporan dan lain-lain dalam suatu subyek atau komoditas
tertentu dan disusun secara sistematis dan alfabetis. Contohnya Indeks
Majalah Ilmiah Indonesia oleh PDII. Cara penelusuran: lihat cara
pemustakaannya, atau melalui indeks pengarang, subyek atau wilayah yang
terdapat pada halaman-halaman akhir yang mengacu ke nomor entri.
9.
Almanak dan Buku Tahunan
Memuat informasi ringkas berbagai
peristiwa atau kegiatan suatu organisasi atau lembaga, baik yang sedang
dilakukan maupun yang telah selesai dalam waktu satu tahun. Contoh: The
Year Book 1990 oleh Indian National Science Institute. Cara penelusuran: melalui
nama, bulan dan tahun
10. Abstrak
Merupakan perluasan dari indeks dan memuat
ringkasan isi atau sari karangan dari berbagai macam karya tulis yang diindeks.
Contoh: Abstrak Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah Universitas Padjajaran
ileh UNPAD. Cara penelusuran: lihat cara pemustakaannya atau melalui
indeks nama pengarang atau indeks subyek yang mengacu ke nomor entri.
11. Sumber-sumber
Geografi / Gazetter
Berisi informasi tentang letak kota,
wilayah, gunung, sungai, danau yang disajikan dalam bentuk atlas, peta, bola
dunia (globe) dan daftar nama kota (gazetter). Peta tematis menyajikan
informasi tentang suatu subyek tertentu pada suatu atau beberapa wilayah
misalnya Peta Penduduk India berisi tentang kondisi penduduk India disetiap
provinsi. Cara penelusuran: informasi dicari berdasarkan urutan wilayah
Negara, provinsi dan sebagainya.
12. Terbitan
Pemerintah / Government Document
Merupakan karya yang dibuat atas perintah
dan dengan biaya pemerintah atau bagian pemerintah seperti terbitan parlemen,
laporan, majalah, terbitan legislatif lainnya, terbitan administrasi, laporan
pemerintah, kumpulan hokum, peraturan dan keputusan pengadilan disebut juga
terbitan resmi; lihat juga terbitan parlemen.
c.
Layanan Internet
Layanan internet adalah layanan hotspot
untuk akses internet di perpustakaan, layanan internet gratis ini memberikan
kemudahan bagi pemustaka dalam mencari informasi online baik akses untuk
pangkalan data yang dimiliki oleh perpustakaan sendiri atau akses lainnya. Akan
tetapi ada layanan penggunaan internet dikenakan biaya sebesar per jam. Dan
disediakan bon pemesanan (booking) pemustaka terminal hanya diperkenan kan untuk
jangka waktu maksimum 2 jam jika pemustakanya ramai.
d.
Layanan Multimedia
Layanan multimedia adalah kegiatan melayankan koleksi media kepada
pemustaka untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapan yang ada di perpustakaan,
misalnya : kaset audio, kaset video, VCD, DVD dan sebagainya. Dalam layanan ini
pemustaka juga mendapat bimbingan dari petugas perpustakaan.
e.
Layanan Fotokopi
Layanan fotocopy adalah kegiatan
memfotocopy informasi atas permintaan pemustaka, pelayanan ini dilakukan untuk
mempermudah pemustaka memperoleh informasi dalam keadaan sangat mendesak,
darurat dan hanya untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran. Ada operator
unuk memfotocopy bagian-bagian dari suatu bahan pustaka yang diperoleh
pemustaka sesuai ketentuan. Layana fotocpoy diperuntukkan bagi pemustaka yang
menginginkan fotocopy koleksi secara terbatas untuk kepentingan pendidikan dan
penelitian. Tidak dibenarkan untuk memfotocpoy secara utuh suatu bahan pustaka
karena melanggar undang-undang hak cipta.
f.
Layanan Pendidikan Pemakai
Perpustakaan dapat menyelenggarakan kelas
singkat orientasi perpustakaan dan penelusuran literatur untuk kelompok
pemustaka tertentu apabila diminta. Layanan pendidikan pemakai perpustakaan
merupakan kegiatan memberikan penjelasan dan bimbingan tentang berbagai
informasi perpustakaan dan penggunaan perpustakaan secara optimal kepada
kelompok-kelompok pengguna baru.
g.
Layanan Pengiriman Dokumen
Perpustakaan melayani permintaan artikel
jurnal atau bagian dari buku yang tidak tersedia di perpustakaan ke unit-unit
informasi atau perpustakaan lain baik di dalam maupun di luar negeri.
h.
Layanan Penelusuran Literatur
Layanan penelusuran literature adalah
kegiatan mencari atau menemukan kembali informasi kepustakaan mengenai suatu
bidang tertentu yang ada di perpustakaan maupun diluar perpustakaan dengan
menggunakan OPAC (Online Public Access Catalogue), literatur sekunder dan
sarana penelusuran lainnya. Kegiatan penelusuran literature ini umunya
digunakan untuk mendukung penelitian dan atau penulisan ilmiah, serta bahan
bacaan sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan. Layanan penelusuran artikel,
penyebarluasan informasi dan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan
sumber daya yang tersedia.
C.
Peraturan Perpustkaan
a.
Pemikiran Peraturan Perpustakaan
Sebuah perpustakaan perlu memiliki
peraturan, hal ini dibuatkan suatu ketentuan umum tentang perpustakaan agar
roda perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Setiap peraturan perpustakaan
tentunya mempunyai latar belakang yang mendasarinya (filosofi), adapun filosofi
tersebut yaitu :
v
Memungkinkan pemustaka memperoleh manfaat
sepenuhnya dari sumber perpustakaan termasuk koleksi, perbotan, peralatan,
gedung dan sebagainya.
v
Mencegah penyalahgunaan sumber perpustakaan.
v
Menghindari peraturan yang terlalu ketat atau
bertele-tele.
v
Peraturan dibuat secara tegas dalam bahsa yang
sederhana.
v
Memberikan kesempatan kepada pustakawan untuk
mengambil keputusan menyangkut kasus khusus untuk memungkinkan memberikan
kelonggaran atau pengecualian.
v
Peraturan dibuat untuk memudahkan anggota.
b.
Faktor yang dipertimbangkan
Faktor yang hendaknya dipertimbangkan dalam membaut
peraturan yaitu :
v
Jumlah dan jenis pemustaka beserta persyaratannya,
misalnya harus memiliki tanda pengenal,mengisi formulir, membayar keanggotaan,
siapa saja yang biasa menjadi anggota.
v
Jenis koleksi yang boleh dan tidak boleh
dipinjam.
v
Jenis perpustakaan.
v
Fasilitaa yang tersedia.
v
Jenis jasa yang diberikan.
v
Filosofi kepustakawanan yang dapat diterima oleh
pemustaka.
c.
Ruang lingkup
Unsur utama yang perlu disertakan dalam ruang lingkup
peraturan adalah :
v
Jam buka
v
Libur
v
Informasi menyangkut keanggotaan (siapa yang
berhak jadi anggota)
v
Peminjaman (jumlah koleksi yang boleh dipinjam)
v
Ketentuan di perpustakaan (apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan)
v
Syarat peminjaman
v
Lain-lain ( pustakawan berhak melarang atau
menolak seorng anggota dalam keadaan tertentu tanpa perlu memberikan alasan
bila terjadi pelanggaran).
d.
Model Peraturan Perpustakaan
Peraturan perpustakaan hendaknya memberikan informasi
cukup mengenai :
1.
Jam buka
2.
Hari libur
3.
Keanggotaan
4.
Ketentuan penerimaan anggota
5.
Hak meminjam
6.
Syarat peminjaman bahan pustaka
7.
Fasilitas dan layanan
8.
Tata tertib dan sanksi
D.
Promosi dan Publikasi Perpustakaan
Salah satu tujuan sebuah perpustakaan
adalah untuk menarik sebanyak mungkin para pemakai jasa informasi, sehingga
perpustakaan harus mencari strategi agar pelanggan berminat untuk memanfaatkan
informasi yang tersedia. Perpustakaan harus harus benar-benar mulai memikirkan
strategi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam menyebarkan informasi
kepada masyarakat pemakai. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemasaran
informasi. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain. Pemasaran produk dan jasa informasi perpustakaan dapat di lakukan dengan
kegiatan promosi.
Promosi adalah mekanisme komunikatif
persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat dan
merupakan suatu kegiatan penting pada suatu organisasi. Promosi merupakan forum
pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama
memberikan informasi tentang produk atau jasa yang di sediakan oleh organisasi,
sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang di
tawarkan.
Tujuan promosi adalah memperkenalkan atau
menaikkan citra dan popularitas dari produk maupun jasa yang akan dijual.
Menurut Stanley tujuan promosi adalah mempengaruhi pengetahuan, sikap, perilaku
dari penerima dan membujuk mereka untuk menerima konsep, pelayanan, idea tau
barang yang di promosikan.
Kegiatan promosi dapat di terapkan dalam bidang
jasa, perpustakaan merupakan salah satu lembaga dibidang jasa. Perpustakaan
sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa tentunya dapat mengadopsi
prinsip-prinsip promosi dalam kegiatannya. Tujuan promosi perpustakaan tidak
lain adalah untuk memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan
manfaat yang didapat oleh pemustaka perpustakaan. Menurut Sulistyo Basuki bahwa
untuk memperkenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan, tidak cukup hanya
membangun jasa infomasi serta mengharapkan masyarakat akan memenuhi
perpustakaan. Pustakawan perlu mengusahakan publisitas dan promosi.
Metode mengeksploitasi Jasa
Perpustakaan
Metode memamerkan atau mempublikasikan
jasa perpustakaan yaitu :
v
Nama dan logo (sebuah nama yang khas dapat di
ingat, adanya symbol atau logo akan membantu secara umum untuk segera mengenali
jasa tersebut).
v
Pameran (pameran merupakan sarana menyampaikan
informasi pada pemustaka dalam jumlah besar, pustakawan dapat menyajikan
berbagai aspek jasa informasi yang ada di perpustakaan. Penyelenggaraan pameran
buku misalnya, dapat dijadikan sebagai tempat tatap muka bagi masyarakat,
dosen, mahasiswa, peneliti, dan segenap pecinta buku. Kegiatan pameran buku
dapat menjadikan masyarakat dekat dengan dunia ilmu dan informasi.
v
Media dan Video (Media seperti pers, radio dan
televisi serta pemutaran Film/Home Theatre merupakan alat penting untuk
menyebarkan informasi mengenai jasa Perpustakaan yang ada agar masyarakat
pemustaka mengetahui lebih banyak jenis koleksi yang ada dan jenis layanan yang
tersedia di perpustakaan).
v
Ceramah (ceramah yang diberikan pada berbagai
kelompok masyarakat merupakan cara murah untuk mempublikasikan jasa informasi
perpustakaan).
v
Iklan (iklan di sini merupakan pemasangan
selebaran atau papan iklan pada tempat yang strategis dan di lalui umum seperti
shelter bis, stasiun kereta api dan bis, bus, took swalayan dan pusat pertokoan
serta baliho).
v
Penyelanggaraan seminar, workshop, lokakarya,
pelatihan. Dalam kegiatan ini perpustakaan dapat mempromosikan fasilitas yang
dimilikinya.
v
Membuat informasi daftar koleksi buku baru,
brosur, poster, pamphlet, baliho, bulletin perpustakaan dan lain-lain. Di
pamerkan atau disebarkan untuk keperluan publisitas dan promosi perpustakaan.
Adapun tujuan dari kegiatan promosi produk dan jasa informasi seperti :
a)
Membangkitkan kesadaran dan minat masyarakat
terhadap pemanfaatan perpustakaan.
b)
Mempublikasikan unit informasi, produk, serta
jasa pelayanan kepada pemaka.
c)
Mendorong pemakai untuk memanfaatkan unit
informasi dan mengusahakan agar jasa dan produk unit informasi perpustakaan
menarik perhatian.
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem layanan perpustakaan ada 2 macam
yaitu :
a.
Layanan sistem terbuka
Layanan sistem terbuka adalah sistem
layanan yang memungkinkan para pemustaka secara langsung dapat memilih,
menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran
koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemustaka dapat melakukan browsing bahan
pustaka dari jajaran koleksi.
b.
Layanan sistem tertutup
Layanan sistem tertutup adalah sistem
layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemustaka perpustakaan mengambil
sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan dan pengembalian bahan yang
telah di pinjam dilakukan oleh petugas perpustakaan.
Pelayanan
dikatakan baik apabila dapat di lakukan dengan :
a) Baik,
artinya untuk memperoleh layanan, pemustakan tidak perlu menunggu terlalu lama.
b) Tepat
waktu, artinya pemustaka dapat memperoleh kebutuhannya tepat pada waktunya.
c) Benar,
artinya pelayanan membantu perolehan sesuatu sesuai dengan yang di butuhkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Herlina.
2013. Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan. Palembang: Noer Fikri.
Sutarno NS.
2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung
Seto.
Karmidi
Martoadmodjo. 2009. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Ibrahim
Bafadal. 2005. Pengelolalaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: bumi Aksara.
F.Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan
Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar