Minggu, 23 Oktober 2016

PENGEMBANGAN LAYANAN PERPUSTAKAAN

PENGEMBANGAN LAYANAN PERPUSTAKAAN
DISUSUN OLEH :
NAMA           : KIRTIANA DAMAYANTI
                                                NIM                : 13422054
KELAS           : 13 PUS B

DOSEN PEMBIMBING :
NIRMALA,Dra

UIN RADEN FATAH PALEMBANG
JURUSAN KONSENTRASI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN KEBUDAYAAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2015-2016

PENDAHULUAN
          Layanan perpustakaan merupakan tugas yang amat penting dari semua kegiatan di perpustakaan. Pelayanan perpustakaan berarti kesibukan yang tiada akhir kecuali pelayanan perpustakaan dinyatakan tutup. Bahkan ketika perpustakaan di tutup, tugas pustakawan  di bagian pelayanan tidak serta merta terbebas dari pekerjaan. Pustakawan di bagian pelayanan masih harus melakukan statistik perpustakaan , merapikan berkas peminjaman dan kartu buku terutama bagi perpustakaan yang belum menemukan otomasi perpustakaan. Walaupun bagian pelayanan ini merupakan bagian yang secara langsung berhadapan dengan pemakai dan mungkin di anggap bagian yang paling penting, namun setiap perpustakaan harus menyadari bahwa kelancaran layanan perpustakaan juga tergantung kepada unit-unit lain di perpustakaan. Pelayanan perpustakaan bukan satu-satunya kegiatan perpustakaan, namun merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan yang dapat di berikan kepada pengguna perpustakaan sesungguhnya cukup banyak. Namun semua layanan tersebut penyelenggaraannya haruslah di sesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya.







PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN LAYANAN PERPUSTAKAAN
            Layanan perpustakaan pada hakikatnya adalah pemberian segala informasi kepada pemustaka perpustakaan dan penyedia segala sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustkaan yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi. Pembinaan layanan adalah suatu usaha dilkukan untuk memperoleh jasa atau layanan bermanfaat bagi pengguna layanan tersebut, dan pengembangan layanan perpustakaan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pemustaka sehingga dapat mencapai kepuasan bagi pemustakanya.
            Agar dapat mencapai layanan yang prima, maka dalam melaksanakan kegiatan layanan perpustakaan perlu memperhatikan asas layanan yaitu sebagai berikut :
1)      Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemustaka perpustakaan
2)      Layanan yang di berikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan memandang pemustaka perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual
3)      Layanan peprustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas denga tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan. Peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan dapat berjalan dengan baik
4)      Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengan di dukung oleh administrasi yang baik.

A.    Sistem layanan Perpustakaan
Secara umum, sistem layanan perpustakaan ada 2 macam yaitu layanan bersifat terbuka dan layanan bersifat tertutup. Pemilihan sistem layanan terbuka atau sistem layanan tertutup berdasarkan beberapa faktor pertimbangan :
·         Tingkat keselamatan koleksi perpustakaan
·         Jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi. Untuk koleksi audiovisual dan bentuk mikro pada umumnya diberikan sistem layanan tertutup.
·         Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pemustaka dan jumlah koleksi. Jika jumlah pemustaka lebih besar maka diadakan sistem layanan terbuka.
·         Luas gedung perpustakaan. Perpustakaan dengan gedung yang luas dan tenaga pengelola sedikit maka menggunkan sistem layanan terbuka.
·         Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan.

a.      Layanan sistem terbuka
Layanan sistem terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pemustaka secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemustaka dapat melakukan browsing bahan pustaka dari jajaran koleksi.

Kelebihan layanan terbuka yaitu :
Ø  Pemustaka dapat mengambil sendiri bahan pustaka yang di inginkan dari jajaran koleksi dan merasa lebih puas karena dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.
Ø  Pemustaka dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.
Ø  Tidak memerlukan banyak tenaga perpustakaan yang bertugas terutama dibagian sirkulasi sehingga bisa diberi tanggung jawab dibagian lain.
Kelemahan layanan terbuka yaitu :
Ø  Ada kemungkinan kehilangan buku relatif lebih besar.
Ø  Ada kemungkinan penempatan kembali buku di rak menjadi kacau karena ketika pemustaka pemustaka mengambil buku di rak tidak tepat pengembaliannya.
Ø  Memerlukan ruang yang lebih luas untuk jajaran koleksi dan mobilitas pemustaka lebih leluasa.
Ø  Membutuhkan keamanan yang lebih baik sehingga tidak menimbulkan berbagai ekses seperti peningkatan kehilangan atau kerusakan bahan pustaka.

b.      Layanan sistem tertutup
Layanan sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemustaka perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan dan pengembalian bahan yang telah di pinjam dilakukan oleh petugas perpustakaan.

Kelebihan layanan sistem tertutup yaitu :
Ø  Jajaran koleksi tetap terjaga kerapiannya
Ø  Kemungkinan kecil terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka
Ø  Tidak memerlukan ruangan yang terlalu luas
Ø  Untuk koleksi yang rentan terhadap kerusakan maka sistem ini dapat dilakukan

Kelemahan layanan sistem tertutup yaitu :
Ø  Pemustaka tidak dapat melakukan browsing bahan pustaka di jajaran rak sehingga pemustaka tidak dapat menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukan.
Ø  Memerlukan banyak waktu dan petugas untuk memenuhi permintaan pada bagian peminjaman dan menyiapkan bahan pustka yang dibutuhkan sehingga pemustaka harus menuggu lebih lama.
Ø  Judul buku yang dipilih pemustaka tidak selalu sesuai dengan pembahasan yang diinginkan.

B.     Jenis Layanan Perpustakaan
Jenis-jenis layanan perpustakaan yaitu :
a.      Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani pengguna perpustakaan dalam peminjaman, keanggotaan, perpanjangan, penagihan dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya baik secara manual maupun elektronik.
1)      Pengawasan sirkulasi
Fungsi utama dari pengawasan sirkulasi terdiri dari pendaftaran anggota (keanggotaan), peminjaman, perpanjangan, pengembalian, penagihan, layanan temu-balik, pemesanan (reservasi) dan pembuatan surat keterangan bebas dari tagihan.
2)      Pendaftaran anggota
Untuk dapat meminjaman bahan pustaka, seorang pemustaka perpustakaan harus memiliki kartu tanda anggota (KTA). Seorang petugas sirkulasi melakukan verifikasi terhadap data yang diisi dengan kartu identitas. Jika pemohon layak menjadi anggota, petugas sirkulasi memproduksi KTA untuk yang bersangkutan dan kemudian memfile kartu registrasi.

1.      Peminjaman
Jika seorang ingin meminjam bahan pustaka, ia  datang ke kaunter sirkulasi dan membawa bahan pustaka yang akan dipinjam (untuk sistem terbuka). Seorang petugas sirklasi melakukan verifikasi terhadap bahan pustaka dan KTA peminjam.

2.      Perpanjangan
Peminjam dapat memperpanjang jangka waktu pinjamannya kecuali jika anggota yang lain memesan bahan pustaka tersebut melalui layanan reservasi. Jika bahan pustaka terlambat memperpanjang, peminjam diminta untuk membayar denda.

3.      Pengembalian
Untuk memproses pengembalian sebuah bahan pustaka,petugas sirkulasi harus mencari kartu buku yang defile berdasarkan nomor panggil dan subsusunan tanggal kembali. Jika suatu bahan terlambat dikembalikan, maka petugas sirkulasi menagih denda untuk keterlambatan.

4.      Penagihan
Bahan pustaka yang terlambat dikembalikan lebih dari satu minggu ditagih dengan mengirimkan surat tagihan kealamat peminjam atau diumumkan pada papan pengumuman. Dalam surat tagihan disebutkan informasi ringkas tentang bahan pustaka yang ditagih.

5.      Layanan temu-balik
Jika seorang pemustaka perpustakaan tidak menemukan bahan pustaka yang diperlukannya di rak tetapi bahan tersebut tercantum didalam file katalog, maka ia dapat meminta petugas sirkulasi untuk melakukan temu-balik. Petugas kemudian melakukan temu-balik dalam file pinjaman dan kemudian memberitahu pemustaka kapan bahan tersebut akan dikembalikan.
6.      Pemesanan (Reservasi )
Bahan pustaka yang sedang dalam status dipinjam, dapat dipesan (reserved) oleh seorang pemustaka yang lain. Jika sebuah bahan yang dipesan dikembalikan, maka petugas sirkulasi akan menyimpan bahan tersebut dengan memasukkan kartu reservasi kedalamnya  untuk jangka waktu tertentu. Sebuah bahan pustaka yang sedang dipesan tidak dapat diperpanjang.

7.      Surat keterangan bebas tagihan
Beberapa perpustakaan, khususnya perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan instansi menetapkan suatu peraturan bahwa setiap anggota yang akan meninggalkan institute atau instansinya, diharuskan untuk mengambil suatu keterangan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bebas dari semua tagihan perpustakaan, termasuk denda yang belum dibayar.

b.      Layanan Rujukan/Referensi
Layanan rujukan/referensi adalah layanan yang memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan berdasarkan koleksi sumber rujukan yang dimiliki. Dan dalam layanan ini juga bisa memberikan jawaban langsung atas permintaan informasi dari pengguna perpustakaan melalui pemanfaatan sumber rujukan seperti kamus, ensiklopedia, direktori dan lain-lain. Layanan rujukan dan informasi melayani semua pertanyaan yang berkaitan dengan fasilitas perpustakaan dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh pemustaka perpustakaan. Jenis layanan referensi di perpustakaan membantu pemustaka untuk memperoleh data/informasi yang dibutuhkan dengan cara membimbing pemustaka menggunakan fasilitas perpustakaan, menjawab pertanyaan pemustaka, mencarikan kepusat informasi/perpustakaan lain.

Jenis Layanan Referensi :
1.      Kamus
Merupakan bahan rujukan berisi kata-kata disertai arti dan disusun menurut abjad, kadang-kadang dilengkapi dengan cara pengejaan, penulisan suku kata, asal kata (etimologi), persamaan (sinonim), lawan kata (antonim) dan pemustakaannya dalam kalimat sintaksis. Kamus dapat digolongkan menjadi dua yaitu kamus khusus dan kamus umum. Kamus umum berisi kata-kata dari berbagai subyek atau bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis, jenisnya dapat berupa kamus bahasa (monolingual).

2.      Ensiklopedi
Merupakan bahan rujukan yang berisi uraian ringkas tentang berbagai topic atau subyek yang umumnya disusun secara lafabetis, kadang-kadang disertai deskripsi, definisi dan informasi bibliografi. Ensiklopedi dapat dibagi emnjadi ensiklopedi umum yang memuat berbagai topic, berbagai bidang atau disiplin ilmu pengetahuan dan ensiklopedi khusus yang memuat berbagai topic dari satu bidang atau satu disiplin ilmu tertentu.
Contoh ensiklopedi umum :
Ensiklopedi Indonesia (7 jilid), Ensiklopedi Nasional Indonesia (18 jilid), Encyclopedia Brittanica (24 jilid) dan Encyclopedi American (30 jilid).

Contoh Ensiklopedi khusus :
Ensiklopedi Hukum Islam (6 jilid), Ensiklopedi Islam (6 jilid), The Oxford Encyclopedia of The Modern Islamic Word.
Cara menelusurnya : dalam ensiklopedi yang hanya terdiri dari satu jilid seperti Ensiklopedi umum terbitan Yayasan Kanisius entri-entri dapat langsung dicari dibawah abjadnya, kemudian kehalaman yang memuat running title, sedangkan pada ensiklopedi yang terdiri atas beberapa jilid penelusuran akan lebih efektif bila dilakukan melalui indeks dan dimana entri-entrinya merujuk kenomor jilid serta nomor halaman.

3.      Buku Pegangan/ Handbook, Manual
Berisi informasi yang mendasar dan mendalam tetapi terbatas pada suatu subyek tertentu yang digunakan sebagai acuan, contohnya Handbook of Research for educational communications and technology editor David H. Jonassen. Cara penelusuran : petunujuk diikuti atau dibaca tahap demi tahap.

4.      Statistik
Berisi fakta atau data yang disajikan dalam bentuk angka dari suatu subyek atau komoditas tertentu dan disusun berdasarkan urutan wilayah. Contoh :  Statistik Industri dan Perdagangan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Cara penelusuran : dapat dicari melalui abjad nama wilayah.

5.      Direktori
Berisi nama-nama perorangan, badan, lembaga, organisasi atau asosiasi yang disusun secara alfabetis dan dilengkapi dengan informasi seperti alamat, tahun pendirian, lingkup kegiatan dan data penting lainnya misalnya Directory of Special Libraries in Indonesia yang berisi nama-nama perpustakaan khusus si Indonesia, The World of Learning berisi nama-nama perguruan tinggi diseluruh dunia, Daftar Alamat Pejabat-Pejabat Negara Republik Indonesia, Departemen Penerangan. Cara menelusur : entri-entri ditelusur melalui nama wilayah yaitu nama Negara, kemudian nama-nama provinsi dan kota, kemudian di cari dibawah nama lembaga.

6.      Sumber-sumber Biografi
Berisi riwayat hidup tokoh-tokoh atau orang-orang terkemuka dari berbagai kalangan dilengkapi data seperti kota dan tanggal lahir, tahun meninggal, pendidikan, profesi, karya tulis dan lain-lain. Contohnya: Dictionary of Scientific Biography editor Charles Coulston Gillispie, Who’s Who in Indonesia aoleh C.G.Roeder. Cara penelusuran : informasi dicari melalui abjad nama orang.

7.      Bibliografi
Merupakan daftar karya tulis, seperti buku, artikel majalah, laporan, tesis dan lain-lain dalam satu atau beberapa bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dan alfabetis. Cakupan isi bisa bersifat komprehensif yaitu meliputi berbagai aspek atau bersifat terbatas khusus pada suatu aspek tertentu. Contoh bibliografi luas yaitu bibliografi Nasional oleh Perpusnas. Cara penelusuran :melalui indeks nama pengarang, atau indeks subyek yang mengacu kenomor-nomor entri.

8.      Indeks
Berisi daftar karya tulis berupa artikel majalah, makalah, laporan dan lain-lain dalam suatu subyek atau komoditas tertentu dan disusun secara sistematis dan alfabetis. Contohnya Indeks Majalah Ilmiah Indonesia oleh PDII. Cara penelusuran: lihat cara pemustakaannya, atau melalui indeks pengarang, subyek atau wilayah yang terdapat pada halaman-halaman akhir yang mengacu ke nomor entri.

9.      Almanak dan Buku Tahunan
Memuat informasi ringkas berbagai peristiwa atau kegiatan suatu organisasi atau lembaga, baik yang sedang dilakukan maupun yang telah selesai dalam waktu satu tahun. Contoh: The Year Book 1990 oleh Indian National Science Institute. Cara penelusuran: melalui nama, bulan dan tahun

10.  Abstrak
Merupakan perluasan dari indeks dan memuat ringkasan isi atau sari karangan dari berbagai macam karya tulis yang diindeks. Contoh: Abstrak Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah Universitas Padjajaran ileh UNPAD. Cara penelusuran: lihat cara pemustakaannya atau melalui indeks nama pengarang atau indeks subyek yang mengacu ke nomor entri.

11.  Sumber-sumber Geografi / Gazetter
Berisi informasi tentang letak kota, wilayah, gunung, sungai, danau yang disajikan dalam bentuk atlas, peta, bola dunia (globe) dan daftar nama kota (gazetter). Peta tematis menyajikan informasi tentang suatu subyek tertentu pada suatu atau beberapa wilayah misalnya Peta Penduduk India berisi tentang kondisi penduduk India disetiap provinsi. Cara penelusuran: informasi dicari berdasarkan urutan wilayah Negara, provinsi dan sebagainya.

12.  Terbitan Pemerintah / Government Document
Merupakan karya yang dibuat atas perintah dan dengan biaya pemerintah atau bagian pemerintah seperti terbitan parlemen, laporan, majalah, terbitan legislatif lainnya, terbitan administrasi, laporan pemerintah, kumpulan hokum, peraturan dan keputusan pengadilan disebut juga terbitan resmi; lihat juga terbitan parlemen.

c.       Layanan Internet
Layanan internet adalah layanan hotspot untuk akses internet di perpustakaan, layanan internet gratis ini memberikan kemudahan bagi pemustaka dalam mencari informasi online baik akses untuk pangkalan data yang dimiliki oleh perpustakaan sendiri atau akses lainnya. Akan tetapi ada layanan penggunaan internet dikenakan biaya sebesar per jam. Dan disediakan bon pemesanan (booking) pemustaka terminal hanya diperkenan kan untuk jangka waktu maksimum 2 jam jika pemustakanya ramai.

d.      Layanan Multimedia
Layanan multimedia adalah  kegiatan melayankan koleksi media kepada pemustaka untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapan yang ada di perpustakaan, misalnya : kaset audio, kaset video, VCD, DVD dan sebagainya. Dalam layanan ini pemustaka juga mendapat bimbingan dari petugas perpustakaan.

e.       Layanan Fotokopi
Layanan fotocopy adalah kegiatan memfotocopy informasi atas permintaan pemustaka, pelayanan ini dilakukan untuk mempermudah pemustaka memperoleh informasi dalam keadaan sangat mendesak, darurat dan hanya untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran. Ada operator unuk memfotocopy bagian-bagian dari suatu bahan pustaka yang diperoleh pemustaka sesuai ketentuan. Layana fotocpoy diperuntukkan bagi pemustaka yang menginginkan fotocopy koleksi secara terbatas untuk kepentingan pendidikan dan penelitian. Tidak dibenarkan untuk memfotocpoy secara utuh suatu bahan pustaka karena melanggar undang-undang hak cipta.

f.       Layanan Pendidikan Pemakai
Perpustakaan dapat menyelenggarakan kelas singkat orientasi perpustakaan dan penelusuran literatur untuk kelompok pemustaka tertentu apabila diminta. Layanan pendidikan pemakai perpustakaan merupakan kegiatan memberikan penjelasan dan bimbingan tentang berbagai informasi perpustakaan dan penggunaan perpustakaan secara optimal kepada kelompok-kelompok pengguna baru.

g.      Layanan Pengiriman Dokumen
Perpustakaan melayani permintaan artikel jurnal atau bagian dari buku yang tidak tersedia di perpustakaan ke unit-unit informasi atau perpustakaan lain baik di dalam maupun di luar negeri.

h.      Layanan Penelusuran Literatur
Layanan penelusuran literature adalah kegiatan mencari atau menemukan kembali informasi kepustakaan mengenai suatu bidang tertentu yang ada di perpustakaan maupun diluar perpustakaan dengan menggunakan OPAC (Online Public Access Catalogue), literatur sekunder dan sarana penelusuran lainnya. Kegiatan penelusuran literature ini umunya digunakan untuk mendukung penelitian dan atau penulisan ilmiah, serta bahan bacaan sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan. Layanan penelusuran artikel, penyebarluasan informasi dan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan sumber daya yang tersedia.

C.    Peraturan Perpustkaan
a.       Pemikiran Peraturan Perpustakaan
Sebuah perpustakaan perlu memiliki peraturan, hal ini dibuatkan suatu ketentuan umum tentang perpustakaan agar roda perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Setiap peraturan perpustakaan tentunya mempunyai latar belakang yang mendasarinya (filosofi), adapun filosofi tersebut yaitu :
v  Memungkinkan pemustaka memperoleh manfaat sepenuhnya dari sumber perpustakaan termasuk koleksi, perbotan, peralatan, gedung dan sebagainya.
v  Mencegah penyalahgunaan sumber perpustakaan.
v  Menghindari peraturan yang terlalu ketat atau bertele-tele.
v  Peraturan dibuat secara tegas dalam bahsa yang sederhana.
v  Memberikan kesempatan kepada pustakawan untuk mengambil keputusan menyangkut kasus khusus untuk memungkinkan memberikan kelonggaran atau pengecualian.
v  Peraturan dibuat untuk memudahkan anggota.

b.      Faktor yang dipertimbangkan
Faktor yang hendaknya dipertimbangkan dalam membaut peraturan yaitu :
v  Jumlah dan jenis pemustaka beserta persyaratannya, misalnya harus memiliki tanda pengenal,mengisi formulir, membayar keanggotaan, siapa saja yang biasa menjadi anggota.
v  Jenis koleksi yang boleh dan tidak boleh dipinjam.
v  Jenis perpustakaan.
v  Fasilitaa yang tersedia.
v  Jenis jasa yang diberikan.
v  Filosofi kepustakawanan yang dapat diterima oleh pemustaka.

c.       Ruang lingkup
Unsur utama yang perlu disertakan dalam ruang lingkup peraturan adalah :
v  Jam buka
v  Libur
v  Informasi menyangkut keanggotaan (siapa yang berhak jadi anggota)
v  Peminjaman (jumlah koleksi yang boleh dipinjam)
v  Ketentuan di perpustakaan (apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan)
v  Syarat peminjaman
v  Lain-lain ( pustakawan berhak melarang atau menolak seorng anggota dalam keadaan tertentu tanpa perlu memberikan alasan bila terjadi pelanggaran).

d.      Model Peraturan Perpustakaan
Peraturan perpustakaan hendaknya memberikan informasi cukup mengenai :
1.      Jam buka
2.      Hari libur
3.      Keanggotaan
4.      Ketentuan penerimaan anggota
5.      Hak meminjam
6.      Syarat peminjaman bahan pustaka
7.      Fasilitas dan layanan
8.      Tata tertib dan sanksi

D.    Promosi dan Publikasi Perpustakaan
Salah satu tujuan sebuah perpustakaan adalah untuk menarik sebanyak mungkin para pemakai jasa informasi, sehingga perpustakaan harus mencari strategi agar pelanggan berminat untuk memanfaatkan informasi yang tersedia. Perpustakaan harus harus benar-benar mulai memikirkan strategi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat pemakai. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemasaran informasi. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran produk dan jasa informasi perpustakaan dapat di lakukan dengan kegiatan promosi.
Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat dan merupakan suatu kegiatan penting pada suatu organisasi. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang di sediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang di tawarkan.
Tujuan promosi adalah memperkenalkan atau menaikkan citra dan popularitas dari produk maupun jasa yang akan dijual. Menurut Stanley tujuan promosi adalah mempengaruhi pengetahuan, sikap, perilaku dari penerima dan membujuk mereka untuk menerima konsep, pelayanan, idea tau barang yang di promosikan.
Kegiatan promosi dapat di terapkan dalam bidang jasa, perpustakaan merupakan salah satu lembaga dibidang jasa. Perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa tentunya dapat mengadopsi prinsip-prinsip promosi dalam kegiatannya. Tujuan promosi perpustakaan tidak lain adalah untuk memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang didapat oleh pemustaka perpustakaan. Menurut Sulistyo Basuki bahwa untuk memperkenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan, tidak cukup hanya membangun jasa infomasi serta mengharapkan masyarakat akan memenuhi perpustakaan. Pustakawan perlu mengusahakan publisitas dan promosi.

Metode mengeksploitasi Jasa Perpustakaan
Metode memamerkan atau mempublikasikan jasa perpustakaan yaitu :
v  Nama dan logo (sebuah nama yang khas dapat di ingat, adanya symbol atau logo akan membantu secara umum untuk segera mengenali jasa tersebut).
v  Pameran (pameran merupakan sarana menyampaikan informasi pada pemustaka dalam jumlah besar, pustakawan dapat menyajikan berbagai aspek jasa informasi yang ada di perpustakaan. Penyelenggaraan pameran buku misalnya, dapat dijadikan sebagai tempat tatap muka bagi masyarakat, dosen, mahasiswa, peneliti, dan segenap pecinta buku. Kegiatan pameran buku dapat menjadikan masyarakat dekat dengan dunia ilmu dan informasi.
v  Media dan Video (Media seperti pers, radio dan televisi serta pemutaran Film/Home Theatre merupakan alat penting untuk menyebarkan informasi mengenai jasa Perpustakaan yang ada agar masyarakat pemustaka mengetahui lebih banyak jenis koleksi yang ada dan jenis layanan yang tersedia di perpustakaan).
v  Ceramah (ceramah yang diberikan pada berbagai kelompok masyarakat merupakan cara murah untuk mempublikasikan jasa informasi perpustakaan).
v  Iklan (iklan di sini merupakan pemasangan selebaran atau papan iklan pada tempat yang strategis dan di lalui umum seperti shelter bis, stasiun kereta api dan bis, bus, took swalayan dan pusat pertokoan serta baliho).
v  Penyelanggaraan seminar, workshop, lokakarya, pelatihan. Dalam kegiatan ini perpustakaan dapat mempromosikan fasilitas yang dimilikinya.
v  Membuat informasi daftar koleksi buku baru, brosur, poster, pamphlet, baliho, bulletin perpustakaan dan lain-lain. Di pamerkan atau disebarkan untuk keperluan publisitas dan promosi perpustakaan. Adapun tujuan dari kegiatan promosi produk dan jasa informasi seperti :
a)      Membangkitkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap pemanfaatan perpustakaan.
b)      Mempublikasikan unit informasi, produk, serta jasa pelayanan kepada pemaka.
c)      Mendorong pemakai untuk memanfaatkan unit informasi dan mengusahakan agar jasa dan produk unit informasi perpustakaan menarik perhatian.












PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem layanan perpustakaan ada 2 macam yaitu :
a.       Layanan sistem terbuka
Layanan sistem terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pemustaka secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemustaka dapat melakukan browsing bahan pustaka dari jajaran koleksi.

b.      Layanan sistem tertutup
Layanan sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemustaka perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan dan pengembalian bahan yang telah di pinjam dilakukan oleh petugas perpustakaan.

            Pelayanan dikatakan baik apabila dapat di lakukan dengan :
a)      Baik, artinya untuk memperoleh layanan, pemustakan tidak perlu menunggu terlalu lama.
b)      Tepat waktu, artinya pemustaka dapat memperoleh kebutuhannya tepat pada waktunya.
c)      Benar, artinya pelayanan membantu perolehan sesuatu sesuai dengan yang di butuhkan.





DAFTAR PUSTAKA

Herlina. 2013. Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan. Palembang: Noer Fikri.
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.
Karmidi Martoadmodjo. 2009. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ibrahim Bafadal. 2005. Pengelolalaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: bumi Aksara.

F.Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

0 komentar:

Posting Komentar