Minggu, 23 Oktober 2016

HUBUNGAN ANTARA PERPUSTAKAN DENGAN ......

HUBUNGAN ANTARA PERPUSTAKAAN DENGAN DOKUMENTASI, ARSIP, SERTA PARADIGMA PERPUSTAKAAN (ONTOLOGI,EPISTEMOLOGI,AKSIOLOGI)

Description: D:\my foto\full_size_20150413104221.jpg










                                                     Disusun oleh :

Mery Janati (13422063)

Sebagai tugas akhir mata kuliah Pelestarian Bahan pustaka

Dosen Pembimbing :
Nirmala,Dra

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Menarik untuk dicermati bahwa perkembangan ilmu pengetahuan yang dicapai pada priode ini juga di tandai dengan perpustakaan yang sangat pesat ditengan masyarakat. Perpustakaan telah berkembang menjadi institusi akademis yang menjadi pusat kajian, disamping perannya sebagai gerbang dan tempat pelestarian ilmu pengetahuan.
Pada satu sisi, kegiatan kepustakawanan dapat menjelaskan tradisi ilmiah yang berlangsung dimasyarakat dengan berbagai pencapaian ilmu pengetahuan. Sementara disisi lainnya, berbagai literatur ilmu pengetahuan dengan keanekaragaman subjek akan terekam atu tersimpan dalam koleksi kepustakaan yang menggambarkan tingkat pencapaian peradaban, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan.

2.      Tujuan Makalah
Makalah ini ditulis untuk menjelaskan kepada pembaca dan untuk memperluas pengetahuan mengenai “Hubungan antara perpustakaan dengan dokumtasi dan arsip serta paradigma perpustakaan (epistemologi,aksiologi, ontologi)’.










PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perpustakaan
Kata “perpustakaan” berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab , buku-buku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: kumpulan buku-buku bacaan, bibliotek dan hukum-hukum kesusastraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI, 1988).
Selanjutnya ada istilah “pustakalokal” yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian yang lebih umum dan luas dari perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, seperti ruang baca, rak buku, rak majalah, meja kursi, baca kartu-kartu katalog, sistem pengelolaan tertentu dan ditempatkan petugas yang menjalankan perpustakaan agar dapat berjalan sebagaimana semestinya.[1]Perkembangannya menempatkan perpustakaan menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Dari istilah pustaka, berkembang istilah pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan kepustakawanan yang akan dijelaskan sebagai berikut : [2]
a.       Pustaka : kitab; buku, buku primbon.[3]
b.      Pustakawan : Librarian dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan pustakawan, yaitu seseorang yang bekerja diperpustakaan atau petugas perpustakaan yang mendapat pendidikan ilmu perpustakaan
(Neufeldt,1969).[4]Pustakawan adalah orang yang bergerak dibidang perpustakaan, ahli perpustakaan (KBBI, 1988). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pustakawan adalah orang yang bekerja, memiliki kemampuan, pengalaman, keahlian untuk mengelola dan menyelenggarakan keperpustakaan.[5]
c.       Kepustakaan : Bahan-bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya.
d.      Ilmu Perpustakaan : Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas.
e.       Kepustakawanan : merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu librarianship yang berarti lingkup kerja kepustakaan[6] atau suatu bidang yang membahas kajian ilmu perpustakaan baik secara teori maupun  praktek dan teknologi informasi. Dengan merujuk pada pengertian ini sesungguhnya kepustakawanan merujuk pada tugas-tugas atau kegiatan pustakawanan dalam kaitannya dengan perpustakaan atau kegiatan dalam upaya-upaya pelaksanaan tugas-tugas dan pengembangan perpustakaan.[7]

Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan masyarakat. Tetapi, walaupun bukan merupakan hal yang baru, masih banyak orang yang memberikan defenisi yang salah terhadap perpustakaan. Banyak orang yang mengasosiasikan perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukkan buku pada suatu tempat tertentu disebut perpustakaan. Padahal tidak semua tumpukan buku itu dapat dikatakan perpustakaan. Memang salah satu ciri perpustakaan adalah adanya bahan pustaka atau sering juga disebut koleksi pustaka tetapi masih ada ciri-ciri lain lebih mengarah kepada arti perpustakaan.

Ada beberapa ciri-ciri perpustakaan yang dapat kita rinci sebagai berikut:[8]
a.       Perpustakaan itu merupakan unit kerja
b.      Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka
c.       Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai
d.      Perpustakan sebagai sumber informasi

B.     Hubungan Perpustakaan dengan Dokumentasi
Dokumen menurut bahasa inggris berasal dari kata document yang memiliki arti suatu yang tertulis atau tercetak dan segala benda yang mempunyai keterangan-keterangan dipilih untuk di kumpulkan,disusun,di sediakan atau untuk disebarkan.[9] Sedangkan dokumentasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Dokumentasi adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, menyusun, menyelidiki, meneliti dan mengolah serta memelihara dan menyiapkan dokumen baru sehingga lebih bermanfaat. Beberapa pembagian dokumentasi yaitu :
a.       Dokumentasi literer
Dokumentasi literer meliputi bidang perpustakaan. Dokumentasi ini merupakan kegiatan mengumpulkan buku, majalah, koran, brosur dan bahan pustaka lainnya yang disusun menurut sistem tertentu agar pengunjung lebih mudah mencari bahan yang diinginkan serta diperlukan.
b.      Dokumentasi korporil
Dokumentasi korporil meliputi bidang permuseuman. Dokumentasi ini merupakan kegiatan mencari, mengumpulkan tulisan-tulisan kuno, fosil-fosil, arca-arca, dan benda-benda kuno yang disusun berdasarkan sistem tertentu.


c.       Dokumentasi privat
Dokumentasi privat meliputi bidang kearsipan. Dokumentasi ini merupakan kegiatan mengumpulkan warkat-warkat, arsip-arsip atau surat-menyurat lainnya yang berguna dan disimpan menurut sistem tertentu agar bila diperlukan mudah ditemukan.

Awal perkembangannya, perpustakaan tempat menyimpan buku, kemudian meningkat menjadi penyalur informasi dengan menyediakan bibliografi-bibliografi bidang tertentu, menyediakan karya ilmiah, phamplet, laporan teknis, laporan penelitian, dll. Abad ke-20 perpustakaan dituntut memberikan pelayanan yang lebih khusus yang kemudian muncul perustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan perturuan tinggi dan perpustakaan sekolah.
Paul Otlet dan Henri La Fontaine (akhir abad ke-19) memperkenalkan istilah Dokumentasi, dengan ditandai terbitnya bibliografi internasional untuk semua bidang dengan berdasarkan teknik dan strategi pustakawan, namun menggunakan UDC. Mereka juga membuat analisis teliti (analisis mendalam) dari subyek-subyek guna membedakan dari aktivitas pustakawan pada masa tersebut. Aktivitas tersebut mereka namakan dokumentasi pada tahun 1895. Orang yang melakukan dokumentasi disebut dokumentalis. Di AS, istilah dokumentasi diubah menjadi ilmu informasi.
Bagi pustakawan, yang menjadi perhatian utama adalah obyek materinya (buku, majalah, dsb.), sedangkan bagi dokumentalis adalah informasi yang dapat diperoleh dari dokumen buku, artikel, majalah. Namun pendapat tersebut belum sepenuhnya benar. Sekarang yang menjadi unit rujukan (referensi adalah dokumen yang memuat informasi, dan informasi tidak bisa disusun tanpa menyusun dokumen terlebih dahulu. Informasi memerlukan dasar dokumentasi dan melalui dokumen/bahan pustaka informasi disalurkan. Sebelum disalurkan dokumen harus melewati proses pemilihan, pengawasan dan penyimpanan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan perbedaan aktivitas perpustakaan dan dokumentasi pada:[10] (1) macam bahan pustaka yang mendapat perharian, (2) cara penggarapan informasi yang terdapat di dalam bahan pustaka/dokumen, (3) macam petugasnya.

C.     Hubungan perpustakaan dengan arsip
Arsip merupakan suatu kegiatan dari sebuah peristiwa dalam berbagai bentuk media informasi yang dibuat dan diterima baik oleh Lembaga Pemerintah, perusahaan, organisasi masyarakat, lembaga politik, pemerintah daerah dll. Mengacu pada UU No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan. Arisp adalah sebagai alat rekam suatu peristiwa atau kejadian didalam rangka pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, bernegara, berbangsa.  Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, arsip adalah simpanan surat-surat penting. Berdasarkan pengertian ini, tidak semua surat dikatakan arsip. Surat dinyatakan sebagai arsip jika memenuhi persyaratan berikut ini:
a.       Surat tersebut harus masih mempunyai kepentingan bagi organisasi/lembaga baik untuk masa kini dan masa yang akan datang;
b.      Surat yang menyimpan kepentingan tersebut disimpan menurut sistem tertentu sehingga memudahkan temu balik bila diperlukan kembali.

Sejarah arsip dimulai dengan pahatan batu, tanah liat, gulungan papirus, parchmen, vellum (sejenis bahan tulis terbuat dari kulit binatang) serta bahan tulis lainnya. Bentuk demikian kemudian berkembang sebagai tempat penyimpanan barang. Pada awal mulanya perpustakaan yang terdapat di Assyria, Sumeria, Babilonia, Mesir, Yunani, Roma, materi perpustakaan yang disimpan adalah lempengan tanah liat, papirus, parchmen, velum. Pada waktu itu materi perpustakaan dan materi kearsipan disimpan menjadi satu. Pemisahan antara perpustakaan dengan arsip terjadi sekitar abad 14 dan 15 tatkala di Italia berkembang negara kota yang merasakan bahwa antara materi perpustakaan dan materi arsip tidak dapat dijadikan satu untuk kegiatan sehari-hari.dibuat dan diterimanya arsip-arsip oleh institusi, lembaga atau baddan harus dikelolah dengan menggunakan sistem yang telah baku tentang kerasipan. Perkembangan disuatu instansi kian berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan kebutuhan akan tata kelola arsip perlu mendapatkan perhatian yang baik pula. Didalam mengelola arsip perlu kiranya disesuaikan dengan kebutuhan setempat, menyederhanakan dalam pengelolaan serta mudah dalam pelaksanaanya. Untuk arsip yang masih mempunyai  nilai kegunaan dibutuhkan tata kelola yang baik, agar organisasi dapat menggunakan kebutuhan arsip dengan optimal seperti, cepat dan tepat ditemukan kembali sebuah arsip apabila dibutuhkan.  Maka perpustakaan berkembang sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan buku dan arsip berkembang sebagai bagian sebuah badan administratif untuk menyimpan kantor serta lembaga pemerintah.[11]
Hubungan arsip dengan dunia perpustakaan sangatlah erat sekali karna dunia kearsipan adalah bagian dari dunia perpustakaan, baik dalam teknik-tekniknya maupun dalam metode atau sistematis penulisan koleksi informasi, yang nantinya akan disebarluaskan kepada khalayak atau masyarakat banyak. Juga didalam perawatan dan pemeliharaan atau penjagaan tidak ada perbedaan yaitu sama-sama memelihara informasi-informasi yang sangat penting sekali, agar koleksi perpustakaan dan arsip tetap baik dan tetap utuh jenis koleksinya serta informasi yang terkandung didalamnaya tetap lestari dan dapat digunakan kapan saja apa bila diperlukan. Dengan demikian, jelas sekali bahwa dunia arsip merupakan bagian dari dunia perpustakaan dan secara langsung tidak bisa dipisahkan karna didalam bidangnya atau didalam pekerjaannya sama-sama melestarikan, menyimpan, mengelola,menyusun informasi untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi yang sedang dicarinya.  Berikut akan dijelaskan persamaan antara arsip dan perpustakaan antara lain sebagai berikut :


a.       Pemeliharaan arsip dan bahan pustaka
Persamaaan antara arsip dan bahan pustaka adalah dalam segi pemeliharaan (reservasi) atau penjagaan dalam suatu gangguan. Gangguan itu berasal baik dari alam maupun manusia itu sendiri. Pemeliharaan (reservasi) terbagi menjadi tiga yaitu : (1) preservasi (pelestarian) yaitu mencangkup pengolahan termasuk cara penyimpanan  arsip  atau bahan pustaka denagn alat bantunya, tarap tenaga kerja yang diperlukan adalah kebijaksanaan arsiparis atau pustakawan dalam melestarikan arsip atau bahan pustaka serta informasi yang tekandung didalamnya. (2) konservasi (Pengawetan) adalah : kebijaksanaan dan cara tertentu yang dipakai untuk melindungi Arsip dan bahan Pustaka dari kerusakan dan kehancuran termasuk metode dan teknik yang diterapkan oleh petugas teknis perpustakaaan dan mejadi panduannya melakukan kegiatan konservasi. (3) Restorasi (Perbaikan) adalah : Teknik-teknik dan pertimbangan-pertimbangan yang digunakan oleh petugas teknis yang bertugas memperbaiki Arsip dan bahan Pustaka, yang rusak akibat kurun waktu pemakaian atau faktor-faktor lainnya.          

b.      Penjagaan    Arsip   dan      Bahan Pustaka
Penjagaan yang harus dilakukan dalam memelihara Arsip dan bahan Pustaka
antara lain             sebagai berikut :      
1. Membersihka Ruangan
Ruangan penyimpanan Arsip dan bahan Pustaka hendaknya senantiasa selalu bersih dan teratur. Sekurang-kurangnya setiap seminggu sekali dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner supaya tidak ada debu yang menempel pada koleksi yang akan merusak dengan cepat.
2.
Pemeriksaan ruangan dan sekitarnya.
Setidaknya setiap enam bulan sekali tempat penyimpanan Arsip dan bahan Pustaka harus selalu diperiksa untuk mengawasi kalau-kalau ada serangga, rayap, binatang pengerat dan sebagainya.

3.      Larangan Makan dan Merokok
Semua jenis makanan dalam bentuk apapun tidak boleh dibawa ke tempat penyimpanan Arsip dan bahan Pustaka, sebab sisa-sisa makanan tersebuat akan mengundang seranggan dan juga tikus-tikus. Demikian pula tidak diperkenankan untuk meroko didalam penyimpanan Arsip dan bahan Pustaka baik itu rokok putih maupun rokok kretek sebab sekar dan percikan puntung akan merusak koleksi nantinya akan bolong-bolong kecil.
4.      Meletakan Arsip dan bahan Pustaka
Meletakan atau menyimpan Arsip dan bahan Pustaka haruslah diatur dengan sebaik-baiknya dengan cara memberikan tanda kepada masing-masing koleksi agar tidak ada kekeliruan antara Arsip yang satu dengan Arsip yang lainnya. Arsip-arsip dan bahan Pustaka tersebut jangan diletakan secra berdesak-desakan dan jangan disimpan ditempat yang lebih kecil ukurannya dari pada keretasnya sendiri karena akan merusak koleksi tersebut yang ujung-ujungnya terlipat dan terlepas dari bundelannya.

5.Membersihkan Arsip dan bahan Pustaka
Arsip dan bahan Pustaka hendaknya dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner. Apabila Arsip dan bahan Pustaka tersebut dihinggapi ani-ani atau rayap dan jenis lainnya segera dipisahkan dengan koleksi lainnya karena akan merembet kesemua koleksi yang ada ditempat itu lalu dengan cepat diserahakan kepada yang berwenang memperbaikinya atau bagian Restorasi (Perbaikan).

6.Melakukan Fumigasi
Melakukan fumigasi hedaknya dilakukan setiap enam bulan sekali dengan cara : Menyediakan ruangan khusus untuk fumigasi.
 Menutup ruangan dengan rapat.
Memasukan koleksi-koleksi yang akan di fumigasi. Memberikan zat fumigasi seperti Carbon Disulpida, Carbon. Tetaclorida,Thymol Cristal dan lain sebagainya. Diamkan selama satu minggu. Masukan kembali koleksi yang sudah di fumigasi ke tempat penyimpanan asalanya. Gunanya melakukan fumigasi antara lain membunuh seperti jamur, serangga, binatang pengerat dan binatang ani-ani.
7.
Mengontrol Kelembaban Udara
Disamping semua yang telah ditulis diatas ada satu hal lagi yaitu kelembaban udara, seandainya kelembaban udara tidak terkontrol akan memungkinkan cepatnya kerusakan pada koleksi Arsip dan bahan Pustaka. Untuk itu suhu kelembaban udara yang baik untuk semua jenis koleksi Arsip dan bahan Pustaka adalaha kurang lebih 17-230 C. atau 3% RH.           
c.       Tugas Pokok Arsiparis dan Pustawakan
Arsiparis dan Pustakawan mempunyai tugas membantu Kepala Pemerintahan maupun kepala perusahaan dalam melaksanakan urusan rumah tangga perkantoran di Bidang Informasi dan Kearsipan.
Arsiparis mempunyai tugas pokok yang sangat penting diantaranya sebagai berikut : Mengumpulkan dan menyusun arsip secara sistematis, memelihara dan menjaga arsip dengan penuh tanggungjawab,
menyediakan Arsip yang dibutuhkan oleh pimpinan dalam organisasi, dan para peneliti yang sedang membutuhkan informasi mengenai Arsip tersebut atau yang dicarinya. Karena Arsip harus tetap terjaga kerahasiahanya. Sedangkan tugas pokok Pustakawan antara lain sebagai berikut : Mengumpulkan, menyusun, memelihara buku-buku dan dokumen pustaka dengan maksud untuk menyediakan bagi keperluan pengetahuan, penyelidikan, pengajaran dan keperluan lain yang sejenis.Bahan-bahan tersebut diproses dan diberikan informasinya ke masyarakat luas, Memberikan arahan kepada setiap para pengunjung yang datang ke perpustakaan, Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh setiap pengguna perpustakaan, Mengadakan sosialisasi dengan berbagai elemen masyarakat supaya tertanam dalam benakanya budaya membaca dan berkunjung ke perpustakaan terdekat.             
D.    Paradigma Perpustakaan
Perpustakaan dipandang sebagai ilmu dari tiga aspek yaitu :
1.      Ontologis, ilmu perpustakaan dapat dikaji dari definisi dan obyek yang menjadi kajiannya.
2.      Epistemologis, bahwa ilmu perpustakaan memiliki kerangka pemikiran logis dan konsisten dengan argumen yang tersusun sebelumnya, menjabarkan hipotesisi sebagai deduksi kerangka pemikirannya, dan melakukan falsifikasi dan verifikasi atas hipotesisi dan mengujinya secara faktual.
3.      Aksiologis, bahwa terbukti ilmu perpustakaan telah membawa kemaslahatan bagi umat manusia.
Dengan demikian ilmu perpustakaan dapat berdiri sebagai disiplin ilmu tersendiri. Saat ini perkembangannya terpengaruhi oleh banyak bidang ilmu namun syarat-syarat diatas bisa terpenuhi.












PENUTUP
Kesimpulan
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahn pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi setiap pemakainnya.
Pada dasarnya, perpustakaan merupakan bagian dari budaya suatu bangsa. Budaya itu sendiri dapat diartikan sebagai hasil cipta, karsa, karya manusia, yang terjadi membutuhkan proses dan waktu yang panjang. Setelah diadaptasi , diuji, dikaji, dan diterimah oleh masyarakat.
















DAFTAR PUSTAKA

Dadang, Diklat Pengantar Ilmu Informasi dan Dokumentasi, Palembang : Rafah Press,2012
Sutarno. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Pendit, Putu Laxman. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi : Suatu Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta : CV Kumandang





[1] Sutarno NS, M.Si, Perpustakaan dan Masyarakat. 2003. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta. Hal (7)
[2] http://warintek08.wordpress.com/tes/
[3]  http://kbbi.web.id/pustaka
[4] Agus Rifai, S.Ag., S.S., M.A. Perpustakaan Islam: Konsep, Sejarah, dan Kontribusinya dalam Membangun Peradaban Islam Masa Klasik. 2013. Rajawali Pers: Jakarta. Hal (6)
[5] Sutarno NS, M.Si, Perpustakaan dan Masyarakat. 2003. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta. Hal (8)
[6] Kamus Lengkap Bahasa Inggris
[7] Agus Rifai, S.Ag., S.S., M.A. Perpustakaan Islam: Konsep, Sejarah, dan Kontribusinya dalam Membangun Peradaban Islam Masa Klasik. 2013. Rajawali Pers: Jakarta. Hal (6)
[8] Drs. Ibrahim Bafadal, M.Pd. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. 2011. Bumi Aksara: Jakarta. Hal (1-3)
[9] http://inamayladin.blogspot.com/2013/11/pengertian-dokumen-dokumentasi.html
[11] http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=211  diakses pada tanggal  31/05/2015 pukul 16:31 WIB

2 komentar:

  1. Best Casino Sites in India ▷ Reviewed in 2021
    With more than luckyclub a dozen casino sites in the world and thousands of international casino operators in 2021, LuckyClub has taken this one  Rating: 4 · ‎Review by LuckyClub.live

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas informasinya
    Artikel yang disajikan telah menerangkankan dengan baik
    Semoga bermanfaat bagi pembaca website ini
    print Photo Glossy A0 A1 A2

    BalasHapus