Minggu, 23 Oktober 2016

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN






MAKALAH INI DISAJIKAN SEBAGAI TUGAS
MATA KULIAH  KLASIFIKASI 1
SEMESTER 4/ 2015

Disusun Oleh :

Nama                      : Indri Yani
Nim                         : 13422047
Kelas                      : 13 Pus – B



Dosen Pembimbing
Nirmala , Dra.






JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2015
PENDAHULUAN
Manajemen adalah kebutuhan pokok bagi setiap organisasi / institusi, dari organisasi yang besar sampai organisasi yang paling sederhana. Tidak ada organisasi yang berjalan tanpa adanya manajemen, baik organisasi bisnis, instansi pemerintah, rumah sakit, laboratorium penelitian , lembaga penelitian, perguruan tinggi dan juga perpustakaan.
Sebagaimana perpustakaan yang merupakan organisasi yang berada di dalam lingkup suatu badan, Institusi, Lembaga atau UPT, yang bergerak dalam bidang jasa layanan rujukan, baik secara manual maupun digital. Untuk mengelola sebuah perpustakaan tidak semudah kita membalikan tangan, akan tetapi diperlukan kemampuan manajemen yang baik, agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan agar berjalan dengan baik diperlukan sebuah ilmu manajemen. Manajemen sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam suatu perpustakaan.
Manajemen perpustakaan merupakan pengelolaan perpustakaan yang didasarkan kepada teori dan prinsip-prinsip manajemen.







PEMBAHASAN

A.      Pengertian Manajemen Perpustakaan
Manajemen berasal dari bahasa inggris “management” turunan dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan.[1]Manajemen mempunyai beberapa pengertian, antara lain:
a.              Kepemimpinan, baik dalam arti orang-orangnya maupun fungsinya, dalam kegiatan organisasi, terutama dalam mengambil keputusan- keputusan, yang dilakukan dengan mengadakan rapat.
b.             Kepengurusan, yang diangkat  melalui pemilihan. Oleh sebab itu di dalam menjalankan menejemen bersifat demokratis. Pengertianyan, bahwah apa yang di laksanakan adalah yang di putuskan dalam rapat pemilih atau pembemtukan kepengurusan tersebut.
c.              Ketatalaksanaan, ialah manajemen yang bersifat menata, mengatur pelaksanaan dan melaksanakan keputusan-keputusan atau perintah atasan.
d.             Pengelolaan, ialah manajemen sumber daya, misalnya personol, keuangan, material, inventaris, waktu dan sebagainya.
e.              Pengendalian, ialah managemen suatu situasi dan kondisi (kontrol), misalnya pengendalian wilayah, keamanan, dan ketertiban wilayah.
f.              Pembinaan, ialah manajemen yang bersifat pengembangan : jiwa, kemampuan, keahlian orang, kelompok orang, dan masyarakat. Misalnya pembinaan masyarakat, dan pembinaan teritorial.

Secara umum pengertian manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dua pengertian tentang manajemen yaitu :
1.             Manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
2.             Manajemen adalah pejabat atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.[2]
Banyak ahli yang memberikan defenisi tentang manajemen , diantaranya:
1.             Harold koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “ manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.
2.             George R.Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan “ manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan dengan memanaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.             James A.F.Stoner, menyatakan bahwa “manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang”.[3]
      
Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku. Setelah mendapat awalan per- dan akhiran –an menjadi perpustakaan , yang berarti kitab, kitab primbon, atau kumpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka.




Setelah mengetahui pengertian manajemen dan perpustakaan maka dapat kita simpulkan pengertian manajemen perpustakaan merupakan pengelolaan perpustakaan yang didasarkan kepada teori dan prinsip-prinsip manajemen.[4]
Dalam hal manajemen perpustakaan, Jo Bryson mengemukakan bahwa “ manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan pemanfaatan sumber daya manusia, informasi, sistem, dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran, dan keahlian.[5]

B.       Karakteristik dan Nilai-Nilai Manajemen
Dalam konteks era modern saat ini, salah satu ilmuan yang banyak mempengaruhi kancah dunia manajemen adalah Abraham Maslow. Menurut Lasa, teori yang dipelopori oleh Abraham Maslow pada tahun 1941 menekankan bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang sangat kompleks, seperti peningkatan taraf hidup, sosial, keamanan, prestise, dan aktualisasi.
Dari penelusuran ke berbagai literatur, Lasa menemukan bahwa setidak-tidaknya ada empat karakteristik manajemen modern yaitu:
1.             Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat.
2.             Managemen itu sistematis, dan cara pendekatannya harus hati-hati.
3.             Organisasi adalah suatu kesatuan, dan cara pendekatan individual harus disesuaikan dengan situasi.
4.             Diperlukan cara pendekatan motivasional untuk menghasilkan komitmen dalam pencapaian tujuan.

Dengan demikian, manajemen modern telah telah membawa suatu ciri khas baru dalam aktivitas dan kegiatannya, yaitu lebih fleksibel alias tidak kaku dan menggunakan pendekatan individual serta motivasional.


Sementara itu, Masei mengungkapkan ada sejumlah nilai yang pada umumnya dapat diterima dalam manajemen. Nilai-nilai yang dimaksud ialah:
1.        Kebahagiaan
Kebahagiaan adalah nilai tertinggi, bukan saja dalam manajemen, melainkan dalam setiap aktivitas manusia. Sebab, seseorang yang merasa bahagia akan melakukan kegiatan sepenuh hati dengan menomor duakan imbalan materi.
2.        Ketaatan pada Hukum
Ketaatan pada hukum adalah suatu nilai yang selaras dengan hakikat manajemen. Yaitu, menciptakan hukum untuk organisasinya sendiri.
3.        Konsistensi dan Kesetiaan
Nilai ini sama dengan nilai ketaatan dan kesetiaan pada hukum. Sebab, perilaku dan tata kerja para personalia organisasi, termasuk para manajer, sudah diatur oleh peraturan organisasi mereka.
4.        Integritas
Integritas pribadi adalah suatu nilai yang sangat di butuhkan, terutama oleh para pemimpin sebab, seorang pemimpin akan selalu ada ditengah para anggota organisasi yang dipimpinnya. Supaya dapat diterima dengan baik oleh para anggotanya, ia perlu memiliki integritas pribadi. Suatu pribadi yang dapat berbaur dengan pribadi-pribadi lainnya dan mampu beradabtasi dengan segala macam pribadi.[6]









C.      Unsur-Unsur Manajemen Perpustakaan
Fungsi-fungsi manajemen yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dijalankan guna mencapai tujuan organisasi perpustakaan yang telah ditentukan sebelumnya. Namun ada hal yang harus dipenuhi didalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut, yaitu unsur-unsur manajemen. Unsur manajemen itu terdiri atas en am hal yang bisa disebut enam M, yaitu:
1.        Man (manusia)
Manusia atau yang sering disebut sumber daya manusia (SDM), termasuk didalamnya sumber daya otak (brain). Didalam manajemen unsur manusia merupakan yang paling utama. Sebab semuanya berawal dari unsur manusia tersebut. Unsur manusia meliputi beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a.         Jumlah , harus sesuai dengan formasi dan kebutuhan.
b.        Persyaratan, seperti pendidikan, kemampuan, keterampilan, pengalaman.
c.         Komposisi, misalnya unsur pimpinan, unsur pelaksana, teknis, unsur administrasi.

Manusia juga mempunyai kepribadian, kemauan, keinginan, kehendak, ide, gagasan, dan pikiran yang membedakannya dengan mahkluk-mahkluk yang lain sangat menentukan dan diperlukan. Unsur manusia sebagai sumber daya manusia mencakaup:
a.         Perencanaan kebutuhan, berapa yang dibutuhkan oleh perpustakaan
b.        Seleksi, melalui kualifikasi, persyaratan, penempatan, sesuai dengan kemampuan dan tempat job nya.
c.         Penempatan sesuai dengan kemampuan dan posisi atau jabatan.
d.        Pembinaan, mencakup karir, dan jabatan, peningkatan kemampuan melalui pendidikan, pelatihan, dan pendidikan nonformal, serta pelatihan dalam jabatan, magang, dan lain-lain. Peningkatan kesejahteraan seperti gaji, pendapatan tambahan, pakaian dinas (seragam), koperasi dan lain-lain.
Pemberian rasa aman, tentram, dan suasana kerja yang menyenangkan, lalu kesempatan berkembang dan berkarir. Penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) kepada yang melakukan kelalaian yang seimbang dan bersifat mendidik, bukan bersifat mematikan karir. Hukuman itu bukan atas dasar dendam pribadi. Kegiatann yang terakhir adalah pensiun (purna karya/purna bakti) setelah mencapai masa usia tertentu, dan dikembalikan kepada masyarakat. Pengembalian tersebut sebaiknya disertai dengan penghargaan yang wajar, membanggakan, sebagai bentuk terimakasih atas dedikasih, pengabdian, darma bakti kepada organisasi (pperpustakaan) selama puluhan tahun.
Penghargaan lebih lanjut mungkin diusahakan adanya tali hubungan yang berlanjut yang informal bersifat personal contect. Meskipun secara formal sudah terputus, namu secara kekeluargaan, perlu dibina hubungan yang baik, karna ada ikatan batin, emosional dan kebanggaan organisasi(semangat korps). Pembinaan pegawai yang berorientasi kepada dasar atau segi kemanusiaan dapat dilakukan.

2.        Money atau uang (modal kerja)
Tanpa tersedianya anggaran biaya akan sangat sulit bagi perpustakaan untuk bertahan apalgi untuk terus berkembang. Anggaran sebuah perpustakaan harus disediakan oleh lembaga induknya atau penyelenggaranya. Untuk perpustakaan pemerintah maka anggaran yang diperlukan disediakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk yang di pusat atau Anggaran Pendapatan dean Belanja Daerah (APBD) untuk yang di daerah. Prinsip-prinsip angaran atau biaya perpustakaan itu antar lain:
a.         Sumbernya pasti
b.        Pengunaanya menurut rencana
c.         Orientasinya bedasarkan program
d.        Pengelolaanya akuntabel dan responsible
e.         Pertangung jawabnya menurut aturan tertentu
f.         Jumlah angaran di usahakan terus meningkat
g.        Pelaksanaanya selalu dapat di kontrol dengan baik
h.        Menerapkan sistem efektif efesien
3.        Machines (mesin-mesin penunjang)
Mesin-mesing yang biasanya di gunakan di perpustakaan antara lain mesin tik, mesin foto copy, mesin pres, mesin fax, mesin jilid, dan komputer. Semua jenis mesin tersebut di maksudkan untuk:
a.         Mempermudah dan menyerhanakan pekerjaan
b.        Meperingan beban dan tugas, mempercepat proses waktu kerja
c.         Menhemat tenaga manusia (manual)
d.        Menghemat biaya
e.         Menghasilkan produk yang berkualitas
f.         Memperbaiki hasil (luaran)
g.        Meningkatkan peforma dan kenerja perpustakaan

Oleh sebab itu pengadaan mesin-mesin harus memperhitungkan beberapa hal seperti:
a.         Kesiapan tenaga operasional
b.        Ketersediaan dana
c.         Tingkat kebuthan yang mendesak
d.        Volume kegiatan
e.         Spesifikasi untuk masing-masing mesin
f.         Daya tahan, tingkat kemudahan / kesulitan pemeliharaan
g.        Perawatan
h.        Ketersediaan suku cadang dan bengkel

4.        Materials (inventaris atau material)
Perpustakaan memiliki banyak sekali barang dan benda (material) baik berupa inventaris, maupun perlengkapan dan perabot serta sarana prasarana yang lainnya.    Benda-benda tersebut antara lain:
a.         Gedung dan ruangan
b.        Perabot dan perlengkapan
c.         Koleksi bahan pustaka
d.        Mesin-mesin
e.         Sarana komunikasi dan transfortasi

5.        Methods (sistem prosedur dan mekanisme kerja)
Metode yang diterapkan diperpustakaan adalah untuk menghimpun, mengelola, mengemas, menyimpan, dan menyajikan serta memberdayakan informasi. Metode tersebut harus jelas, dapat dipahami dan dilaksanakan serta dipergunakan, baik oleh petugas maupun pemakai perpustakaan. Yang dikategorikan metode atau sistem dalam perpustakaan mencakup :
a.         Pengadaan yanng dimulai dari perencanaan kebutuhan koleksi bahan pustaka, proses seleksi berdasarkan alat-alat seleksi (selection tools), penyiapan anggaran (untuk yang dibeli), dan proses akuisisinya sendiri.
b.        Pengolahan, yang dikerjakan dengan beberapa buku pedoman seperti dalam kelas klasifikasi, katalogisasi, dan penentuan tajuk subjek.
c.         Layanan, misalnya menggunakan sistem terbuka atau tertutup, bagaimana persyaratan keanggotaan, dan peminjaman.

6.        Market (pasar)
Yang dimaksud dengan pasar disini adalah bahwa perpustakaan memenuhi syarat-syarat dan sifat-sifat yang memungkinkan terjadinya transaksi informasi, antara lain :
a.         Sirkulasi atau peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
b.        Kunjungan orang-orang ke perpustakaan untuk membaca/belajar, dan menikmati hiburan batin dengan bacaan yang menyenangkan.
c.         Terpenuhinya kebutuhan inormasi bagi pengunjung
d.        Terjadinya akses informasi
e.         Tersebarnya informasi dan termanfaatkannya informasi
f.         Terselenggaranya layanan perpustakaan



Unsur pasar atau market diperpustakaan harus memenuhi kriteria antara lain:
a.         Ada permintaan dan penawaran informasi
b.        Ada tempat (perpustakaan)
c.         Ada unsur penyedia informasi (penerbit, tokoh buku, dan agen)
d.        Ada staff layanan sebagai “penjual”
e.         Ada “pembeli” (pemakai perpustakaan)
f.         Ada “perjanjian” (kesepahaman) atau ketaatan aturan layanan dan sanksi bagi mereka yang terlibat didalamnya.[7]

D.      Tingkatan Manajemen
Dalam management terdapat minimal 4 ciri yaitu :
1.        Ada tujuan yang hendak dicapai
2.        Ada pemimpin (atasan)
3.        Ada yang dipimpin (bawahan)
4.        Ada kerjasama

Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan (skills). Kemampuan (skills) yang dimaksud terdiri dari :
1)        Managerial skills (entrepreneurial) yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha penting.
2)        Technoligical skills yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3)        Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.



Dalam kenyataannya tidak semua pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun berbeda.
Adapun tingkatann kepemimpinan atau manajemen terdiri dari :
1.        Top management (manajemen tingkat atas)
2.        Middle management (manajemen tingkat menengah)
3.        Lower management (manajemen tingkat rendah)

Jumlah management pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya top mangement jumlahnya akan lebih sedikit dari pada middle management dan middle management lebih sedikit daripada lower management.[8]

E.       Manajemen Efektif dan Efesien
Rohiat mengungkapkan bahwa masalah efektivitas dan efisiensi adalah hal yang pokok dalam kehidupan sistem organisasi. Sejak awal perkembangannya, ilmu manajemen selalu memfokuskan pengamatannya pada efektivitas dan efesiensi.
Dalam hal itu, Rohiat menunjukan beberapa indikatornya. Pertama, manajemen yang fleksibel, maksudnya sebuah manajemen yang efektif adalah dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kondisi. Kedua, memegangi nilai-nilai manajemen, yaitu kebahagiaan, ketaatan pada hukum, konsistensi, integritas dan kesetiaan.
Adapun empat keterampilan yang diperlukan manajer agar mampu menjalankan manajemen yang efektif dan efesien antara lain keterampilan konseptual, keterampilan manusiawi, keterampilan teknik dan keterampilan desain.
Sementara itu, untuk menunjukkan perbedaan antara manajemen yang efektif dan efesien, penjelasan Reddin dapat dilihat pada tabel berikut:
NO.
Manajemen Efektif
Manajemen efisiensi
1
Membuat yang benar
Mengerjakan yang benar
2
Mengkreasikan alternatif-alternatif
Menyelesaikan masalah
3
Mengoptimalkan sumber-sumber
Mengamankan sumber-sumber
4
Memperoleh hasil
Mengikuti tugas-tugas pekerjaan
5
Meningkatkan keuntungan
Merendahkan biaya

Dari tabel tersebut, dapat dipahami bahwa para manajer perlu mengusahakan kesejajaran antara efektivitas dan efesiensi dalam manajemennya. Manajemen yang efektif saja sangat mungkin menjadi suatu pemborosan. Begitu pula sebaliknya, manajemen yang efisien saja tidak akan memenuhi tujuan organisasi. Dengan kata lain, manajemen yang baik mestilah yang efektif dan efesien.[9]














KESIMPULAN

Manajemen mempunyai beberapa pengertian, antara lain: Pemimpin, Pengurus atau kepengurusan, Ketatalaksanaan, Pengelolaan, Pengendalian, Pembinaan.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dua pengertian tentang manajemen yaitu :
1.        Manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
2.        Manajemen adalah pejabat atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.
Manajemen perpustakaan merupakan pengelolaan perpustakaan yang didasarkan kepada teori dan prinsip-prinsip manajemen.
Manajemen modern telah telah membawa suatu ciri khas baru dalam aktivitas dan kegiatannya, yaitu lebih fleksibel alias tidak kaku dan menggunakan pendekatan individual serta motivasional.
Sementara itu, Masei mengungkapkan ada sejumlah nilai yang pada umumnya dapat diterima dalam manajemen. Nilai-nilai yang dimaksud ialah: Kebahagiaan, Ketaatan pada Hukum, Konsistensi dan Kesetiaan, Integritas.
Unsur manajemen itu terdiri atas enam hal yang bisa disebut enam M, yaitu: Man (manusia), Money atau uang (modal kerja), Machines (mesin-mesin penunjang), Materials (inventaris atau material), Methods (sistem prosedur dan mekanisme kerja), Market (pasar).
Adapun tingkatann kepemimpinan atau manajemen terdiri dari : Top management (manajemen tingkat atas), Middle management (manajemen tingkat menengah), Lower management (manajemen tingkat rendah).
Dalam manajemen juga perlu mengusahakan kesejajaran antara efektivitas dan efesiensi dalam manajemennya.




DAFTAR PUSTAKA

Herlina, 2007. Ilmu perpustakaan dan informasi. Palembang : IAIN Raden Fatah Press
Sutarno NS, 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagungseto.
Prastowo, Andi, 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta : Diva Press.
Lasa HS, 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakatra : Gama Media
Yusuf, Pawit M. 2012. Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi, Pendidikan dan Perpustakaan. Jakarta : Rajawali Pers.



[1] Herlina. Ilmu perpustakaan dan informasi. Palembang : IAIN Raden Fatah Press. Hlm 29.
[2] Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagungseto, 2006. Hlm 4-6.
[3] Herlina. Ilmu perpustakaan dan informasi. Palembang : IAIN Raden Fatah Press. Hlm 29-30..

[4] Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagungseto, 2006. Hlm 20.

[5]Lasa HS. Manajemen Perpustakaan. Yogyakatra : Gama Media, 2005. Hlm 3.
[6] Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional .  Jogjakarta : Diva Press, 2012. Hlm 26-29.
[7] Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagungseto, 2006. Hlm 160-171.
[8] Herlina. Ilmu perpustakaan dan informasi. Palembang : IAIN Raden Fatah Press.2007. Hlm 36-37..
[9] Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional .  Jogjakarta : Diva Press, 2012. Hlm 37-39.

0 komentar:

Posting Komentar