Minggu, 23 Oktober 2016

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
DISUSUN OLEH :
NAMA     : KIRTIANA DAMAYANTI
NIM         : 13422054
KELAS    : 13 PUS B

DOSEN PEMBIMBING :
NIRMALA,Dra

UIN RADEN FATAH PALEMBANG
JURUSAN KONSENTRASI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN KEBUDAYAAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2015-2016


PENDAHULUAN
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila ditunjang dengan manajemen yang memadai. Dengan adanya manajemen, seluruh aktivitas lembaga akan mengarah pada upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sehingga seluruh elemen dalam suatu lembaga atau perpustakaan. Manajemen berfungsi untuk mengatur aktivitas seluruh elemen dalam suatu lembaga. Oleh karena itu dalam proses manajemen diperlukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan. Oleh karena itu tujuan perpustakaan harus jelas dan dalam penyusunan tujuan itu melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam kegiatan perpustakaan. Fungsi manajemen dalam lembaga perpustakaan memegang peranan penting untuk meningkatkan kinerja dalam suatu organisasi yang di dukung oleh  visi dan misi.















PEMBAHASAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
Manajemen dapat diartikan sebagai pelaksanaan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan melaksanakan sejumlah fungsi tertentu. Hal ini berarti bahwa dalam mencapai tujuan itu unsur organisasi atau lembaga harus melakukan serangkaian fungsi yang disebut dengan fungsi-fungsi  manajerial. Manajer memegang peran penting dalam menggerakkan roda organisasi dan mengatur seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajerlah yang menggerakkan aktivitas operasional dan memainkan peran sebagai pembuat strategi, pemimpin, administrator dan penyelesai masalah. Fungsi adalah apa atau sesuatu yang harus dijalankan guna memenuhi maksud atau mencapai tujuan.
1.      Sebagai pembuat strategi
Manajer akan selalu mempertimbangkan misi dan tujuan organisasi, mengikuti perubahan lingkungan, memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dan menetukan arah yang akan di ambil.
2.      Sebagai pemimpin
Manajer harus mampu mempengaruhi, memberi dorongan, dan membantu orang lain.
3.      Sebagai administrator
Manajer harus membuat dan mengimplementasi system untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas organisasi dan menyusun pedoman proses kerja sesuai kebutuhan.
4.      Sebagai penyelesai masalah
Manajer harus mampu berfikir logis dan luwes serta membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah.

Untuk melaksanakan tugas-tugas manajerial, manajer harus memahami fungsi-fungsi manajemen. Mengenai fungsi-fungsi manajemen ini msaing-masing ahli berbeda pendapat, namun sebagian besar diantara mereka mencantumkan fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Berikut macam-macam fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli yaitu :

Fungsi Manajemen Perpustakaan        
1.      Perencanaan ( Planning)
Perencanan adalah perhitungan dan penetuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Di dalamnya meliputi tempat, oleh siapa pelaku atau pelaksana, dan bagaimana tata caranya mencapai itu. Setiap rencana menggandung tiga ciri khas, yaitu :
1.      Selalu berdimensi waktu yang akan datang atau kemasa depan,
2.      Selalu mengandung kegiatan-kegiatan tertentu dan bertujuan tertentu,
3.      Memiliki alasan, sebab, atau landasan, baik secara personal, organisasional, maupun kedua-duanya.
Oleh karena itu kunci seni dan keberhasilan manajemen terletak dan dimulai pada perencanaan. Bagi para perencanaan diperlukan sekurang-kurangnya tiga kemampuan berpikir, yaitu :
1.      Berpikir secara trayektoris artinya melihat ke depan (Futuristis, memperkirakan keadaan, trayek atau jalan lintas yang akan di tempuh).
2.      Berpikir secara kualitatif artinya dapat mengenal, melihat dan menentukan segala sesuatu yang akan di perlukan seperti, kebutuhan tenaga manusia, dengan persyaratan tertentu antara lain kemampuan, keterampilan, jumlah, kebutuhan dana, sarana dan prasarana, peralatan dan perlengkapan.
3.      Berpikir secara kuantitatif artinya dapat melihat dimensi-dimensi, mengukur, menghitung, membuat jadwal, dan berfikir secara matematis.
Menurut Usman, Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki, serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya. Perencanaan ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Dalam penyusunan perencanaan hendaknya tercakup apa (what) yang akan dilakukan, bagaimana (how) cara melaksanakannya, kapan (when) pelaksanaannya, dan siapa (who) yang bertanggung jawab, dan berapa anggaran yang di perlukan. Dengan demikian, perencanaan itu merupakan langkah yang mendasari dan mendahului fungsi-fungsi manajemen yang lain.
Langkah-langkah perencanaan
Sebagai langkah awal dalam perencanaan perpuastakaan adalah penetapan visi, misi, tujuan, identifikasi kekuatan dan kelemahan dan memahami peluang dan ancaman.
Visi
            Visi merupakan suatu pikiran atau gagasan yang melampaui keadaan sekarang. Keadaan yang diinginkan itu belum pernah terwujud selama ini. Penetapan visi penting dalam pengembangan perpustakaan. Fungsi visi dalam perpustakaan yaitu :
a.       Memperjelas arah yang akan dituju oleh suatu perpustakaan.
b.      Memotivasi orang-orang yang terkait dengan perpustakaan seperti petugas perpustakaan, mahasiswa, karyawan dll.
c.       Membantu koordinasi berbagai kegiatan untuk mengarah pada tujuan yang ditetapkan.
Visi memang sesuatu yang ideal yang akan dicapai oleh suatu perpustakaan. Maka dalam penetapan visi hendaknya :
a.       Dapat dibayangkan
b.      Mudah dipahami dalam waktu singkat
c.       Terdapat unsure kompetitif
d.      Sesuatu yang memang diinginkan bersama
e.       Fleksibel
Contoh visi : berperan serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Misi
Misi merupakan penjabaran visi dengan rumusan-rumusan kegiatan yang yang akan dilakukan dan hasilnya dapat diukur, dirasakan, dilihat, didengar, atau dapat dibuktikan karena bersifat kasat mata. Penyusunan misi biasanya dalam bentuk kata kerja karena berupa kegiatan untuk merealisir visi.
Contoh misi : menyediakan bahan informasi untuk mendukung proses belajr mengajar.

Tujuan
Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai perpustakaan dalam waktu dekat dan hasilnya dapat dirasakan. Oleh karena itu, tujuan perpustakaan harus jelas dan dalam penyusunan tujuan melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam kegiatan perpustakaan.
Contoh tujuan : menjadi perpustakaan terbaik untuk tingkat Perguruan Tinggi.

2.      Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan konsep untuk memikirkan, memperhitungkan, kemudian menyediakan segala sesuatunya seperti uang, saran, fasilitas, kendaraan. Surat mandat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta perabot dan perlengkapan. Dalam melaksanakan kegiatannya, suatu perpustakaan sebagai organisasi perlu adanya langkah-langkah pengorganisasian. Pengaturan langkah ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Fungsi pengorganisasian sangat menetukan kelancaran jalannya pelaksanaan berupa pewadahan atau pengaturan lebih lanjut mengenai kekuasaan, pekerjaan, tanggung jawab, dan orang yang harus ditata dan di hubungkan satu sama lain demikian rupa.
Pengorganisasian dijalankan dalam tiga tahap yaitu :
a.       Penstrukturan atau penentuan struktur kerja sama sebagai hasil analisis pembagian kerja.
b.      Pemilihan dan staf, yakni orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat pula atas dasar prinsip “ the rigt man in the right place”
c.       Fungsionalisasi, yakni penetuan tugas dan fungsi untuk masing-masing orang dan unit satuan kerja.
Menurut Yayat M. Herujito pengorganisasian adalah suatu proses penyesuaian struktur organisasi dengan tujuan, sumber daya dan lingkungan. Sedangkan makna struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar komponen-komponen, bagian dan posisi dalam suatu perusahaan.

Prinsip-prinsip organisasi perpustakaan
            Proses pengorganisasian perpustakaan sekolah akan berjalan baik apabila memerhatikan prinsip-prinsip organisasi sebagai landasan gerak. Prinsip-prinsip organisasi yaitu :
1.      Perumusan tujuan
Tujuan perpustakaan harus jelas dan diketahui oleh seluruh elemen yang terkait dalam organisasi itu. Dengan tujuan tertentu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan mengarah pada tujuan yang telah dirumuskan.
2.      Pembagian kerja
Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Tanpa adanya pembagian tugas yang jelas akan terjadi tumpang tindih pekerjaan dan dari siini akan terjadi pemborosan.
3.      Pembagian wewenang
Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing orang atau kelompok dalam perpustakaan, maka akan dapat dihindarkan terjadinya benturan kepentingan dan tindakan. Dengan adanya batas-batas kewenangan ini masing-masing orang atau kelompok akan memahami tugas, kewajiban, dan wewenang masing-masing. Mereka akan lebih berahati-hati dalam bertindak.
4.      Kesatuan komando
Dalam sistem organisasi yang baik, harus ada kesatuan komando/perintah agar tidak terjadi kebingungan ditingkat pelaksana. Oleh karena itu, dalam sistem organisasi perpustakaan perlu dihindarkan dualism pengaruh dan kekuasaan dalam berbagai tingkat manajerial.
5.      Koordinasi
Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang terpisah dalam perpustakaan  untuk mencapai tujuan secara efisien. Koordinasi ini penting bagi perpustakaan untuk menyatukan langkah, mengurangi benturan tugas, dan mengurangi timbulnya konflik internal.

Struktur Organisasi
Dalam pelaksanaan tugas-tugas perpustakaan diperlukan adanya pembagian kerja. Pembagian kerja ini akan berjalan baik apabila terdapat struktur organisasi perpustakaan yang jelas. Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik akan mencakup unsur-unsur spesialisasi kerja, strukturisasi, sentralisasi, dan koordinasi. Dengan adanya struktur, maka program-program dan kegiatan yang hampir sama akan dapat diidentifikasikan lalu dikelompokkan kedalam suatu unit kerja dalam rangka pencapaian tujuan dalam suatu organisasi perpustakaan.

3.      Penggerakan ( Actuating)
Penggerakan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan sesuai perencanaan untuk mencapai sasaran tertentu secara efektif dan efisien. Fungsi tersebut merupakan penggabungan dari beberapa fungsi manajemen yang saling berhubungan  satu sama lainnya, yakni meliputi kepemimpinan (leadership), prngarahan, komunikasi, pemberian motivasi, dan penyediaan sarana atau fasilitas. Tugas-tugas penggerakan yaitu :
a.       Kepemimpinan
Kepemimpinan yang harus dijalankan dalam manajemen yaitu pertama, kepemimpinan organisasi yang bersifat kaku karena bertujuan menegakkan tertib dan disiplin organisasi. kedua, kepemimpinan personal yang bersifat pendekatan kemanusiaan dalam mengadapi bawahan. Ketiga, kepemimpinan tim kerja kolektif yakni kepemimpinan yang merupakan paduan kedua system kepemimpinan di atas dan kelompok teknikal, yang bertujuan menegakkan kerja sama atas dasar kesederajatan terhadap posisi dan tugas dengan prinsip integrasi.
b.      Pengarahan
Adalah bagian ( sub fungsi) dari penggerakan yang berhubungan erat dengan getting things done atau membuat pelaksanaannya segala sesuatu untuk mencapai tujuan.
c.       Komunikasi
Komunikasi dalam manajemen sangat menentukan proses manajemen itu. Hal itu sangat wajar dan logis sebab manajemen hanya dapat berjalan melalui jalan pikiran dan kegiatan orang-orang. Jadi, komunikasi merupakan salah satu inti kepemimpinan.
d.      Pemberian motivasi
Pemberian motivasi oleh pemimpin kepada bawahan yang menyangkut kesediaan untuk beraksi dan bertindak positif seperti berpatisipasi aktif terhadap pimpinan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan organisasi.
e.       Penyediaan fasilitas
Fasilitas yang kurang memadai akan berakibat banyak, misalnya waktu dan tenaga hilang, karena bawahan harus berusaha mencari sendiri apa yang diperlukan mereka untuk menjalankan tugas.
4.    Pengawasan (Controlling)
Istilah pengawasan di beberap literature sering disebut evaluation, appraising, atau correcting. Pengawan merupakan  proses untuk “menjamin” bahwa tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Oleh karena itu, pengawasan dapat dilaksanakan pada proses perencanaan, pengorganisasian, personalia, pengarahan, dan penganggaran.
Pengawasan pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara pengawasan preventif dan pengawasan kolektif. Pengawasan preventif adalah pengawasan yang mengantisipasi terjadinya penyimpangan-penyimpangan, sedangkan pengawasan korektif dapat dilakukan apabila hasil yang diinginkan itu terdapat banyak variasi.
Pengawasan yang dikemukakan oleh Harold Koont dan Cyril O’Donnell dalam Swastha (1998:220-222) antara lain mengatakan bahwa pengawasan dapat dikatakan efektif apabila memenuhi criteria sebagai berikut :
1.      Mencerminkan sifat kegiatan
Pengawasan harus mencerminkan sifat kegiatan untuk jenis kegiatan yang berbeda, pengawasannya pun juga berbeda.
2.      Segera melaporkan adanya penyimpangan
Pengawasan harus melaporkan penyimpangan secara tepat jika kesalahan tidak dapat diketahui segera, kesalahan penyimpangan harus cepat diketahui sehingga dapat diambil tindakan koreksi.
3.      Mampu melihat kedepan
Pengawasan harus bisa melihat kedepan meskipun batas penyimpangan itu harus diketahui, manajer harus tetap membuat suatu ramalan untuk situasi yang akan datang sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan.
4.      Dilakukan dengan objektif
Manajer tidakk dapat memonitor setiap kejadian, oleh karena itu ia harus menangani dengan perkecualian (berkaitan dengan situasi yang tidak standar).
5.      Bersifat objektif
Agar pengawasan lebih objektif, perlu adanya pernyataan yang jelas dalam pelaksanaan pekerjaan sehingaa hasil kerja dapat lebih memuaskan dan pengawasannya lebih inisiatif.
6.      Mencerminkan pola organisasi
Untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuannya, data pengawasan harus jelas dan  spesifik menyangkut jumlah dan sumber kesulitan.
7.      Mudah dipahami
Jika sistem pengawasan tidak dapat di pahami dan tidak dapat diterapkan secara mudah oleh karyawan yang bersangkutan, sistem  pengawasan akan memperbanyak kekurangan yang ada.
8.      Menunjukkan tindakan korektif
suatu pengawasan bersifat detail, jadi seorang pemimpin harus melihat, menilai, mengawasi, mengoreksi dan memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi pada bawahannya.
9.      Ekonomis
Sebaiknya pengawasan bukan menjadi tujuan, tetapi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan demikian biaya pengawasan diusahakan untuk ditekan sejauh mungkin.

5.      Staffing (Penyusunan)
Staffing dalam manajemen adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa   penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya, sampai dengan usaha agar setiap tenaga berdaya guna maksimal kepada organisasi. Didalamnya terdapat semua aktifitas seperti merekrut (penarikan), penyeleksian, latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
Ketika manajer melaksanakan fungsi staffing, hal itua akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pencapaian tujuan (kinerja organisasi). Prinsip staffing “mengarahkan karyawan yang tepat untuk berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dalam sistem manajemen” ( The Right Man on The Right Place ).

6.      Directing (Pengarahan)
Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan   tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan kearah tercapainya tujuan. Directing bukan saja agar pegawai melaksanakan atau  tidak melaksanakan suatu kegiatan tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Kegiatan ini juga banyak mennyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan serta pengembangan komunikasi.

7.      Coordinating (Koordinasi)
Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan bersama. Manajemen berupaya untuk mencapai koordinasi melalui fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Itulah sebabnya koordinasi bukan merupakan fungsi yang terpisah dari manajemen karena mencapai keselarasan antara usaha-usaha individu terhadap pencapaian tujuan kelompok merupakan merupakan kunci keberhasilan manajemen.

Fungsi Directing (pengarahan)
Fungsi directing adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dan dinamis. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut :
a.       Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
b.      Kegiatan dalam fungsi pengarahan dan implementasi.
c.       Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
d.      Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
e.       Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

8.      Reporting (Pelaporan)
Reporting adalah salah satu fungsi manajemen  berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tuga dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun secara tertulis sehingga yang menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang member laporan.

9.      Budgeting (Penganggaran)
Penganggaran adalah suatu rencana yang membuat penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam jumlah uang. Penganggaran Merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian  (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun yang nantinya akan membawa perusahaan  kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Anggaran dibuat berdasarkan rencana yang telah ditetapkana dalam proses penyusunan program, dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, jadi manikulasi tidak akan terjadi paada suatu organisasi karena kita tidak boleh mamanikulasi anggaran tersebut. Dan seandainya anggaran kurang kita bisa melakukan peramalan atau perencanaan untuk selanjutnya.
Fungsi anggaran yaitu :
1.      Alat Perencanaan
Perencanaan dan pengambilan keputusan tentang suatu langkah mendatang memerlukan perhitungan yang matang untuk mengetahui kelayakannya, baik dari segi ekonomi maupun segi operasional.
2.      Alat Koordinasi
Dalam penyusunan perencanaan, akan terkait berbagai bidang, bagian, dan unit dalam suatu lembaga. Apabila terjadi ketidaksesuaian antar bidang/unit, dapat dirundingkan kembali bagaimana baiknya.
3.      Alat Pengendalian
Salah satu tujuan pengendalian adalah agar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai. Oleh karena itu, dengan memerhatikan anggaran dan realisasinya akan mudah diketahui jika terdapat penyelewengan. Dengan demikian, akan segera diadakan peringatan dan pembetulan, yakni dengan mengatur langkah-langkah yang sesuai.
4.      Menetapkan Standar kegiatan yang dilaksanakan
Dengan anggaran yang sudah pasti, seluruh kegiatan dalam lembaga dapat segera dilaksanakan sesuai perencanaan karena adanya jaminan biaya. Bagaimana pun bagusnya program, apabila tidak jelas anggarannya maka program itu akan tersendat-sendat.
Anggaran perpustakaan dapat diperoleh dari anggaran rutin perpustakaan sebanyak 5% dari anggaran denda, pendaftaran anggota dll. Selain itu perpustakaan bisa mendapatkan dana sendiri antara lain dengan cara :
a.       Menyediakan jasa fotokopi dan penjilidan
b.      Penyewaan computer
c.       Penyediaan warnet
d.      Penyediaan kafetaria
e.       Kerjasama dengan penerbit dan percetakan
Untuk melaksanakan usaha tersebut diperlukan manajer/pimpinan yang memiliki sense of business yang tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya sebagai penanggung jawab/pimpinan perpustakaan sekolah serendah-rendahnya berpendidikan DIII bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi.
    
10.  Forecasting (Peramalan)
Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana dilakukan. Setiap perusahaan harus melakukan forecasting terhadap apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Misalnya memprediksi jumlah konsumen yang akan memakai produk perusahaan. Menafsirkan berapa anggaran yang akan dikeluarkan bulan ini dengan melihat catatan anggaran bulan lalu. Hampir sama dengan fungsi planning akan tetapi kegiatan forecasting ini lebih condong terhadap prediksi-prediksi apa yang akan dihadapi  oleh perusahaan kedepannya.

11.  Communication (Komunikasi)
Merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata lisan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

12.  Leading (Pemimpin)
Pemimpin yang baik adalah pemipin yang mau mengakui bakat, keahlian dan spesialisasi pengikutnya (anak buah, anggota, bawahan, dan lainnya) untuk berinisiatif dan bekerja sama secara kooperatif. Efektitivitas kepemimpinan dipengaruhi banyak faktor antara lain kemampuan memotivasi, pengendalian situasi, bertanggung jawab, adil dan percaya diri. Pemimpin yang mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi/lembaganya, untuk sementara dapat dikatakan sebagai pemimpin yang efektif. Keefektifan kepemimpinan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya memerlukan adanya pengarahan, pengendalian, dan kerja sama dari pimpinan.
Bawahan adalah pribadi-pribadi yang memiliki kebutuhan dan motivasi yang harus di antisipasi dan diarahkan untuk mendukung tujuan perpustakaan. Adapun kebutuhan mereka menurut Abraham H.Maslow dalam Lasa HS(2005:305-306) menyatakan bahwa tingkat kebutuhan psikologis manusia dibagi menjadi :
1.      Kebutuhan keamanan yang mencakup keamanan fisik dan jiwa.
Untuk menciptakan keamanan jiwa diperlukan suasana yang menggairahkan, tidak ada perasaan takut menghadapi atasan, adanya kesesuaian  upah, dan kebebasan mengemukakan pendapat demi kemajuan perpustakaan.
2.      Kebutuhan sosial.
Pada prinsipnya setiap orang ingin dihargai, ingin berpartisipasi, ingin merasa penting, dan mempunyai rasa ingin berkembang.
3.      Kebutuhan penghargaan dalam sikap, pemilikan rumah bagus, pemilikan kendaraan baik,dan lainnya.
4.      Kebutuhan untuk mewujudkan diri.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk mewujudkan dirinya agar seluruh potensi yang ada pada dirinya agar seluruh potensi yang ada pada dirinya itu menjadi kenyataan.



13.  Commanding (Memerintah)
Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberii bimbingan, saran, perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Adanya instruksi dari seorang pemimpin dapat mempertegas apa yang harus dilakukan oleh bawahannya. Meskipun sudah ada struktur organisasi  dan penempatan tugas-tugas, tanpa adanya komando atau instruksi dari seorang pemimpin, bawahan  bisa saja tidak mengerti hal-hal yang belum dipahami  olehnya sehingga membutuhkan saran dari pemimpinnya.

14.  Motivating (Memotivasi)
Motivating merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang di inginkan oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga  mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Macam-macam pendapat para ahli tentang fungsi manajemen.
1.      Luther Gullick (1960) : Planning, Organizing, Staffing, Directig, Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCRB).
2.      L.F.Urwick (1974) : Forecasting, Planning, Organizing, Coordinating, Communication,  Controlling (FPOCCC).
3.      Leon C.Megginson : Planning, Organizing, Staffing, Leading, Controlling (POSLC).
4.      James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, Conrolling (POLC).
5.      George R.Terry : Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC).
6.      Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling (POCCC).
7.      Louis A.Kallen : Planning, Organizing, Actuating, Leading (POAL).
8.      Dr.S.P. Siagian, M.P.A : Planning, Organizing, Motivating, Controlling (POMC).
9.      Oeng Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling (PODCC).
10.  William Spriegel : Planning, Organizing, Controlling (POC).


















PENUTUP

KESIMPULAN

Manajem dapat diartikan sebagai pelaksanakan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan melaksanakan sejumlah fungsi tertentu. Hal ini berarti bahwa dalam mencapai tujuan itu unsur organisasi  atau lembaga yang harus melakukan serangkaian fungsi. 
Perpustakaan sebagai unit informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila dikelola dengan manajemen yang memadai. Dengan adanya manajemen, kegiatan perpustakaan akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari semua pendapat para ahli di atas semuanya baik, dan kita sebagai pelaku kita dapat mengambil semua pendapat para ahli dan tidak harus terfokus pada satu tokoh saja, maka kita harus mengambil semua pendapat dari para ahli agar bisa saling melengkapi suatu fungsi majanemen karena semakin banyak teori yang di ambil maka semakin baik pula manajemen tersebut.











DAFTAR PUSTAKA

Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.
Lasa HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media.
Andi Prastowo. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta : DIVA Pers.
Lasa HS. 2009. Manajemen Perpustakaan Sekolah.Yogyakarta : Pinus

Nanang Fattah. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

0 komentar:

Posting Komentar